(Vibiznews – Economy & Business) – Kinerja penjualan eceran pada Juni 2024 diprakirakan meningkat. Hal ini tecermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Juni 2024 yang mencapai 232,8 atau secara tahunan tumbuh 4,4% (yoy).
Meningkatnya penjualan eceran didorong oleh Kelompok Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya, Subkelompok Sandang, serta Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau.
Secara bulanan, penjualan eceran diprakirakan tumbuh 2,1% (mtm), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya yang mengalami kontraksi.
Peningkatan tersebut didorong oleh Subkelompok Sandang, Kelompok Barang Budaya dan Rekreasi, serta Makanan, Minuman, dan Tembakau.
Hal ini sejalan dengan peningkatan aktivitas saat Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Iduladha dan periode libur sekolah.
Penjualan Eceran Riil Mei 2024
Penjualan eceran Mei 2024 meningkat secara tahunan meski terkontraksi secara bulanan. Pada Mei 2024, IPR tercatat sebesar 228,1 atau secara tahunan tumbuh 2,1% (yoy), meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Peningkatan didorong oleh Subkelompok Sandang, Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau, serta Suku Cadang dan Aksesori.
Secara bulanan, penjualan eceran diprakirakan mengalami kontraksi sebesar 3,5% (mtm), setelah tumbuh 0,4%(mtm) pada April 2024. Hal ini sejalan dengan normalisasi aktivitas masyarakat pasca-HBKN Idulfitri.
Kontraksi lebih dalam tertahan oleh beberapa kelompok yang masih tumbuh positif. Yaitu Kelompok Suku Cadang dan Aksesori serta Bahan Bakar Kendaraan Bermotor.
Inflasi
Dari sisi harga, tekanan inflasi 3 bulan yang akan datang pada Agustus 2024 diprakirakan menurun. Sementara inflasi 6 bulan yang akan datang pada November 2024 diprakirakan meningkat.
Hal ini tecermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Agustus 2024 yang tercatat sebesar 136,4. Angka ini lebih rendah dari IEH pada periode sebelumnya yang mencapai 142,5.
Penurunan IEH Agustus 2024 tersebut didorong oleh strategi potongan harga pada event Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia (HUT RI).
Sementara itu, IEH November 2024 tercatat sebesar 144,8, lebih tinggi dari IEH periode sebelumnya sebesar 142,0.
Prakiraan Penjualan Riil Juni 2024
Pada Juni 2024, kinerja penjualan eceran diprakirakan meningkat baik secara tahunan, maupun secara bulanan. Hal ini tecermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Juni 2024 yang mencapai 232,8 atau secara tahunan tumbuh 4,4% (yoy). Meningkat dari 2,1% (yoy) pada April 2024.
Meningkatnya penjualan eceran didorong oleh Kelompok Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya (0,8%, yoy), Subkelompok Sandang (5,6%, yoy). Serta Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau (5,1%, yoy).
Prakiraan Penjualan Ke Depan
Responden memperkirakan penjualan eceran meningkat pada Agustus dan November 2024 (3 dan 6 bulan yad).
Indeks Ekspektasi Penjualan (IEP) Agustus dan November 2024 masing-masing tercatat sebesar 158,8, dan 146,1. Lebih tinggi dari 137,2 dan 143,7 pada periode sebelumnya. Peningkatan IEP Agustus 2024 diperkirakan terkait dengan kegiatan/ Event HUT Kemerdekaan RI.
Prakiraan Harga Ke Depan
Harga barang diperkirakan turun pada Agustus 2024 dan meningkat pada November 2024.
Dari sisi harga, tekanan inflasi pada 3 bulan mendatang pada Agustus 2024 diprakirakan menurun. Sementara inflasi 6 bulan yang akan datang pada November 2024 diprakirakan meningkat.
Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Agustus 2024 tercatat sebesar 136,4. Lebih rendah dari IEH pada periode sebelumnya yang mencapai 142,5. Penurunan IEH Agustus 2024 didorong oleh strategi potongan harga pada hari Event Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia (HUT RI).
Sementara itu, IEH November 2024 tercatat sebesar 144,8, lebih tinggi dari IEH periode sebelumnya sebesar 142,0. (Grafik 7 dan 8).
Analis Vibiz Research Center melihat kinerja penjualan eceran diprakirakan tetap kuat 6 bulan ke depan. Hal ini tercermin dari Indeks Ekspektasi Penjualan (IEP) Agustus dan November 2024 yang meningkat.
Sementara itu, dari sisi harga, Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Agustus diperkirakan menurun, sedangkan November 2024 diprakirakan meningkat, karena tekanan inflasi Agustus diprakirakan menurun dan November 2024 diprakirakan meningkat.
Selain itu ada faktor yang perlu diantisipasi dan diwaspadai risiko eksternal, khususnya eskalasi geopolitik dan lemahnya permintaan global bisa mempengaruhi prakiraan di atas.
Belinda Kosasih/ VBN/ Managing Partner Vibiz Consulting