Harga Minyak Selasa Ditutup Turun Seiring Meredanya Kekhawatiran Badai Beryl dan Penguatan Dolar AS

132

(Vibiznews – Commodity) Harga minyak mentah AS pada hari Selasa turun ke level terendah dalam 1 minggu dan ditutup cukup rendah setelah badai Beryl di Texas pada hari Senin menyebabkan kerusakan minimal pada infrastruktur minyak Texas, sehingga mengurangi kekhawatiran pasokan. Harga minyak mentah juga melemah karena penguatan dolar AS.

Harga minyak mentah WTI bulan Agustus (CLQ24) pada hari Selasa ditutup turun -0.92 atau -1.12% pada $81,41.

Penurunan minyak mentah dibatasi oleh reli S&P 500 pada hari Selasa ke rekor tertinggi baru, yang menunjukkan kepercayaan terhadap prospek ekonomi yang positif terhadap permintaan energi dan harga minyak mentah. Selain itu, penurunan ekspor minyak mentah Rusia juga mendukung harga minyak.

Berkurangnya ekspor minyak mentah dari Rusia membatasi pasokan minyak global dan mendukung harga minyak. Menurut data pelacakan kapal yang dikumpulkan oleh Bloomberg, ekspor minyak mentah Rusia pada pekan hingga 7 Juli turun -990.000 barel per hari menjadi 2,67 juta barel per hari, terendah dalam lima bulan terakhir.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga minyak mentah akan mencermati pernyataan ketua The Fed Jerome Powell, yang jika memberikan sinyal hawkish bagi kebijakan suku bunga AS, akan dapat menguatkan dolar AS dan menekan harga minyak. Sebaliknya jika Powell memberikan sinyal dovish bagi kebijakan suku bunga AS, akan menekan dolar AS dan menguatkan harga minyak. Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga minyak dapat bergerak dalam kisaran Resistance $82,18-$82,94. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Support $80,95-$80,48.