(Vibiznews – Commodity) Harga gula di bursa komoditi berjangka New York pada akhir perkan hari Jumat berakhir turun ke level terendah dalam 1-1/2 minggu tertekan pelemahan harga minyak mentah.
Harga gula berjangka kontrak bulan Oktober 2024 berakhir merosot 1,61% pada 18,91 sen per pon.
Penurunan harga minyak mentah pada hari Jumat ke level terendah dalam 14 bulan menekan harga gula. Pelemahan minyak mentah melemahkan harga etanol dan dapat mendorong pabrik gula dunia untuk mengalihkan penghancuran tebu ke produksi gula daripada etanol, sehingga meningkatkan pasokan gula.
Harga gula minggu lalu melonjak ke level tertinggi dalam 1-1/2 bulan karena kekeringan dan panas yang berlebihan telah menyebabkan kebakaran besar di Brasil yang telah merusak tanaman gula di negara bagian penghasil gula teratas di Brasil, Sao Paulo.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga gula akan mencermati juga perkembangan harga minyak, yang jika merosot terpicu kekhawatiran pelemahan ekonomi global, akan menekan harga gula. Pergerakan dolar AS juga dicermati, jika turun terpicu prospek pemotongan suku bunga The Fed, akan menguatkan harga gula. Harga gula diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 18,63-18,35. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance 19,40-19,89.