IHSG Selasa Siang Menguat ke Level 7.782; Dua Zona pada Area Konsolidasi

138
BEI
Vibizmedia Photo

(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Selasa siang ini (24/9), terpantau menguat 6,009 poin (0,08%) ke level 7.781,740 setelah dibuka turun ke level 7.737,137.

IHSG bergerak di dua zona pada rentang konsolidasi, sementara bursa kawasan Asia siang ini umumnya bias menguat di tengah kebijakan pelonggaran bank sentral China, serta mengikuti Wall Street yang semalam menguat.

Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) siang ini menguat 0,27% atau 41 poin ke level Rp 15.172, dengan dollar AS di pasar uang Asia mendatar setelah menguat perlahan 2 hari di sesi global sebelumnya; dalam rentang konsolidasi seminggu ini di antara RBA (Australia) yang mempertahankan tingkat suku bunganya serta investor mencerna arah kebijakan the Fed ke depannya.

Rupiah menguat dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 15.213, serta terpantau mendekati kembali area 13 bulan tertingginya.

Mengawali perdagangannya, IHSG melemah 38,594 poin (0,50%) ke level 7.737,137. Sedangkan indeks LQ45 naik 2,006 poin (0,20%) ke level 987,264. Siang ini IHSG menguat 6,009 poin (0,08%) ke level 7.781,740. Sementara LQ45 terlihat naik 0,08% atau 0,762 poin ke level 986,020.

Tercatat saat ini sebanyak 221 saham naik, 329 saham turun dan 238 saham stagnan.

Sementara itu, bursa regional siang ini bias menguat di antaranya Nikkei yang naik 0,70%, dan Hang Seng yang menanjak 3,71%.

 

Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini bergerak konsolidatif positif, sementara bursa kawasan Asia siang ini umumnya  bias menguat di tengah kebijakan pelonggaran bank sentral China.

Berikutnya IHSG kemungkinan akan stabil dan tetap di zona hijau, dengan mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 7.900 dan 7.911. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 7.654, dan bila tembus ke level 7.546.

 

 Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group