(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak mentah acuan dunia di pasar komoditas internasional yang berakhir Selasa dinihari (12/11) anjlok 3% lebih melanjutkan trend buruk pekan lalu.
Harga minyak WTI dan juga jenis Brent retreat anjlok ke posisi terendah dalam 2 pekan setelah langkah-langkah stimulus ekonomi Tiongkok tidak memenuhi ekspektasi, meningkatkan kekhawatiran tentang permintaan di konsumen minyak terbesar kedua di dunia.
Sentimen pasar juga semakin tegang oleh kemenangan Donald Trump yang pro-pengeboran memicu meningkatnya pasokan.
Sementara itu, proyeksi pertumbuhan pasokan dari produsen non-OPEC dan tantangan OPEC+ yang sedang berlangsung dalam mengelola tingkat produksi untuk menstabilkan pasar menambah keresahan investor.
Harga Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak bulan Desember turun 3,33% menjadi $68,04 per barel.
Untuk harga minyak mentah berjangka acuan jenis Brent turun 2,76% menjadi $71,83 per barel.
Untuk pergerakan harga minyak berikutnya cenderung melemah, minyak WTI diperkirakan akan bergerak menuju support di $62.25 – $55.10. Jika berbalik arah akan naik dalam kisaran resisten di $73.40 – $84.10 .
