Konflik Rusia Ukraina Membuat Dolar AS dan Harga Emas Kompak Menguat

95
gold

(Vibiznews – Commodity) – Pekan lalu harga emas melonjak cukup signifikan dengan kenaikan hingga 5% secara mingguan bersamaan dengan rally mingguan dolar AS masuki pekan kedelapan berturut.

Kedua aset investasi ini sedang memiliki tren yang sama melawan korelasi negatif antara emas dan dolar AS.

Dalam dinamika pasar keuangan pada umumnya, dolar AS dan emas memiliki korelasi negatif dikarenakan harga emas dunia diperdagangkan dalam mata uang dolar AS. Sehingga jika dolar AS menguat maka harga emas akan melemah, demikian sebaliknya. Korelasi tersebut dapat dilihat dari grafik dibawah.

                                                 Grafik Pergerakan Harian Indeks dolar dan Harga Emas

Korelasi tersebut tidak akan terjadi jika kondisi pasar kurang kondusif yang dipengaruhi oleh sentimen investor, sehingga pasar memilih aset safe haven seperti emas dan dolar AS.

Pekan ini kondisi pasar alami ketidak pastian akibat meningkatnya ketegangan konflik geopolitik Rusia dan Ukraina, menjadi momen dolar AS dan emas menguat bersama sebagai safe haven.

Dolar AS dan Emas Sebagai Aset Safe Haven

Emas sering kali dianggap sebagai salah satu safe haven paling populer saat terjadi ketidakpastian pasar. Selama masa ketidakpastian, investor berburu emas sebagai penyimpan kekayaan yang andal. Ketidakpastian pasar dapat mengalahkan dampak negatif dari dolar AS yang lebih kuat, yang menyebabkan emas dan dolar naik secara bersamaan.

Indeks dolar AS juga memperoleh status tempat berlindung yang aman selama masa ketidakpastian pasar. Dikarenakan dolar AS dianggap sebagai mata uang cadangan dunia dan didukung oleh ekonomi terbesar dan paling stabil secara global. Akibatnya, investor sering mencari perlindungan dalam dolar AS selama periode gejolak pasar.

Konflik Geopolitik Rusia dan Ukraina Mendorong Kekuatan Dolar AS dan Harga Emas

Ketidakpastian atau gejolak dalam pasar keuangan sering dipicu oleh konflik geopolitik dan krisis ekonomi, membuat investor memilih aset safe haven. Pekan ini ketidakpastian pasar dipicu oleh konflik geopolitik yang sedang terjadi, khususnya konflik Rusia dan Ukraina  yang mempengaruhi sentimen investor.

Lihat: Dampak Ketegangan Geopolitik Rusia Ukraina Terhadap Pasar Keuangan Global dan Valuta Asing

Terjadi eskalasi konflik geoplotik kedua negara setelah Rusia menggunakan rudal balistik antarbenua dalam serangan di kota Dnipro, Ukraina. Serangan Rusia ini telah membuat harga emas dan dolar AS menguat bersamaan, dan semakin tinggi tensi ketegangan memicu tren kenaikan kedua aset investasi tersebut.

Berita-berita eskalasi ketegangan konflik geopolitik Rusia dan Ukraina

  1. Duta Besar Rusia untuk Inggris, Andrey Kelin, mengatakan kepada media  bahwa Inggris sekarang menjadi target serangan rudal Rusia setelah mengizinkan Ukraina menggunakan rudal Storm Shadow buatan Inggris di wilayah Rusia.

Lihat: Harga Emas Akhir Pekan Masih Kuat, Inggris Jadi Target Rudal Rusia

2. Juru bicara pemerintah Kremlin Dmitry Peskov  mengatakan bahwa setiap serangan            terhadap Rusia oleh negara non-nuklir dengan partisipasi negara nuklir akan dianggap        sebagai serangan gabungan.

3. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan pada hari Kamis (21/11/2024)              bahwa Rusia menggunakan rudal baru dalam serangan terhadap Ukraina.

4. Rusia dilaporkan mengidentifikasi pangkalan rudal AS di Polandia sebagai target                  prioritas, yang memicu kekhawatiran atas krisis yang semakin dalam antara Rusia dan        negara-negara Barat.

5. Presiden AS Joe Biden mengizinkan Ukraina untuk menggunakan senjata jarak jauh            Amerika yang kuat untuk menyerang Rusia.

Berita-berita diatas telah mengubah sentimen investor untuk memburu dolar AS dan emas sebagai safe haven yang juga telah membuat gejolak di pasar saham. Dan diperkirakan akan kembali mempengaruhi kondisi pasar emas dan juga dolar AS pekan ini.

Proyeksi Dolar AS dan Harga Emas Pekan 25-29 November 2024

Harga emas membalikkan arahnya setelah membukukan kerugian besar selama dua pekan berturut-turut dan kembali naik ke atas $2.700, didorong oleh meningkatnya permintaan safe haven karena meningkatnya ketegangan geopolitik.

Selain berita utama seputar konflik  Rusia-Ukraina, rilis data inflasi dari AS  dapat  mempengaruhi valuasi harga emas minggu depan. Secara teknikal masih ada momentum bullish pekan depan dengan kisaran resisten di 2750 – 2800, namun jika terjadi koreksi akan meluncur ke kisaran support 2680 – 2600.

Dolar AS tidak hanya mempertahankan tren kenaikannya selama seminggu lagi, tetapi juga berhasil mencapai level yang belum pernah terlihat dalam lebih dari dua tahun terakhir melampaui level 108,00 oleh indeks dolar. Kisaran resisten untuk indeks dolar 108,00 – 113,00 dan kisaran support di 103,96 – 100,15.