IHSG Dibuka Melemah 0,26% Pagi Ini Jelang Rilis Data Ekonomi

187
IHSG Kembali Melemah 0,29% Pada Awal Perdagangan Hari Ini, Potensi Balik ke Level 7.100
Vibizmedia Picture

 

(Vibiznews – IDX Stock) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah pada awal perdagangan Jumat (6/12), jelang rilis data ekonomi dari dalam dan luar negeri pada hari ini. Pukul 09.00 WIB, IHSG melemah 14,76 poin atau 0,26% ke 7.294,73.

Menurut pengamatan ada sebanyak 128 saham naik, 126 saham turun dan 226 saham stagnan. Terdapat empat indeks sektoral selamat ke zona hijau. Sedangkan tujuh indeks sektoral lainnya masuk zona merah.

Sebagai informasi, indeks sektoral dengan kenaikan terbesar adalah sektor teknologi yang naik 0,49%. Juga sektor energi naik 0,48% dan sektor transportasi yang naik 0,13%.
Sedangkan indeks sektoral dengan pelemahan terdalam adalah sektor perindustrian yang turun 0,35%, sektor kesehatan turun 0,35% vdan sektor keuangan yang turun 0,21%.

Total volume perdagangan saham di bursa pagi ini mencapai 402,27 juta saham dengan total nilai Rp 491,67 miliar.

Pergerakan IHSG di akhir pekan ini diprediksi bergerak lebih volatil, karena masih terdapat data ekonomi Indonesia dan Amerika Serikat (AS). Yang akan rilis pada hari ini hingga sentimen rencana kenaikan Pajak Pertambahan Nilai PPN 12% yang batal di tunda.

Kenaikan PPN tak ditunda lagi. Pemerintah akhirnya menyetujui kenaikan PPN menjadi 12% pada tahun depan, akan tetapi dikhususkan untuk barang mewah.

Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menegaskan aturan PPN itu akan dibahas dan finalisasi dalam pertemuan pekan depan. Namun ia menyampaikan tidak semua barang akan dikenakan PPN 12%.

Meski belum mau terang-terangan bahwa hanya barang mewah yang dikenakan PPN 12% seperti yang disampaikan Ketua Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun.

Sementara itu untuk barang lainnya masih akan dikenakan pajak 11%. Barang-barang pokok dan berkaitan dengan pelayanan yang langsung menyentuh kepada masyarakat masih tetap akan diperlakukan pajak yang sekarang yaitu 11%.

Barang mewah yang akan dikenakan PPN 12% yakni seperti mobil, apartemen dan rumah mewah.

Selain itu, pada hari ini, Bank Indonesia (BI) akan merilis data Cadangan Devisa Indonesia periode November 2024.

Sebelumnya, BI melaporkan posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Oktober 2024 tercatat sebesar US$ 151,2 miliar. Realisasi tersebut meningkat US$ 1,3 miliar dari sebelumnya US$ 149,9 miliar.

Kenaikan posisi cadangan devisa tersebut antara lain bersumber dari penerimaan pajak dan jasa serta penarikan pinjaman luar negeri pemerintah.

Sementara dari global, tepatnya di AS, beberapa data ekonomi juga akan dirilis hari ini, seperti data penggajian non-pertanian (non-farm payroll/NFP) dan tingkat pengangguran periode November 2024.

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting