(Vibiznews – Commodity) – Harga kopi naik pada penutupan pasar hari Rabu karena kekhawatiran akan persediaan global berkurang.
Harga kopi Arabika Maret di ICE New York naik $14.40 (3.76%) menjadi $397.75 . Harga kopi Robusta Maret di ICE London naik $85 (1.53%).
Harga kopi Arabika naik ke tertinggi di kontrak berjangka Maret. Kekhawatiran bahwa persediaan global berkurang. Selasa lalu Conab memperkirakan panen kopi Arabika di Brazil di tahun 2025/26 turun 4.4% dari tahun lalu ke jumlah terendah 3 tahun menjadi 51.81 juta kantong.
Conab juga menurunkan hasil panen Brazil di 2024 menjadi 54.2 juta kantong turun 1.1% dari perkiraan September sebesar 54.8 juta kantong.
Real Brazil menguat pada hari Rabu ke kurs tertinggi 2 ½ bulan terhadap dolar. Menguat real membuat harga kopi Brazil menjadi mahal apabila dibeli dengan mata uang diluar real.
Curah hujan di Brazil meningkat setelah Somar Meteorologia melaporkan pada hari Senin bahwa di Minas Gerais, area perkebunan kopi Arabika terbesar curah hujannya 119 mm pada minggu lalu, atau 203% dari rata-rata.
Pengaruh kekeringan dari cuaca El Nino tahun lalu akan membuat kerusakan tanaman kopi di Amerika Selatan dan Amerika Tengah. Curah hujan yang dibawah rata-rata sejak April lalu merusak pohon kopi selama proses berbunga sehingga mengurangi buah kopi sehingga panen Brazil 2025/26 akan berkurang.
Brazil menghadapi masalah cuaca kering sejak 1981, menurut pengamat kerusakan alam Cemaden.
Colombia, negara penghasil kopi Arabika terbesar ke dua di dunia juga mengalami pemulihan yang lambat dari kekeringan akibat cuaca El Nino tahun lalu.
Produksi kopi Robusta turun di Vietnam karena cuaca kering. Produksi di tahun 2023/24 turun 20% menjadi 1.472 MMT jumlah terendah 4 tahun.
-Pada 10 Januari 2025 Vietnam’s General Statistics Office melaporkan bahwa ekspor kopi Vietnam di tahun 2024 turun 17.1% menjadi 1.35 MMT.
The Vietnam Coffee and Cocoa Association pada 3 Desember menaikan perkiraan produksi kopi menjadi 28 juta kantong dari 27 juta kantong pada bulan Oktober.
Laporan persediaan dari ICE mengatakan persediaan kopi arabika naik ke tertinggi 2 ½ tahun menjadi 993,562 kantong pada 6 Januari, tetapi turun pada hari Rabu ke jumlah terendah 3 bulan di 847,805 kantong. Demikian juga persediaan kopi Robusta naik ke tertinggi 3 3/4 bulan pada hari Jumat menjadi sebesar 4,603 lot.
Pada hari Selasa lalu Conab melaporkan bahwa ekspor kopi Brazil di 2024 naik 28.8% dari tahun lalu sehingga mencapai rekor 50.5 juta kantong
The International Coffee Organization (ICO) mengatakan bahwa di tahun 2023/24 produksi kopi global naik 5.8% dari tahun lalu menjadi 178 juta kantong. Konsumsi kopi global 2023/24 naik 2.2% menjadi 177 juta kantong sehingga ada surplus 1 juta kantong
-Laporan dari USDA – FAS (Foreign Agriculture Service) pada 18 Desember memperkirakan produksi kopi dunia di 2024/25 akan naik 4% dari tahun lalu menjadi 174.855 juta kantong, produksi kopi Arabika naik 1.5% menjadi 97.845 juta kantong. Produksi kopi Robusta naik 7.5% menjadi 77.01 juta kantong.
-The USDA – FAS memperkiran persediaan akhir di 2024/25 akan turun 6.6% menjadi ke terendah 24 tahun di 20.867 juta kantong, dari 22.347 juta kantong pada tahun 2023/24.
USDA – FAS pada 22 Nopember memperkirakan produksi kopi Brazil 2024/25 sebesar 66.4 MMT dibawah perkiraan sebelumnya di 69.9 MMT.
Perkiraan USDA – FAS persediaan kopi di Brazil sebesar 1.2 juta kantong pada akhir musim 2024/25 di bulan Juni turun 26% dari tahun lalu.
Laporan Volcafe pada 17 Desember menurunkan perkiraan produksi kopi Arabika Brazil di 2025/26 menjadi 34.4 juta kantong turun 11 juta kantong dari perkiraan September, karena kekeringan di Brazil. Perkiraan Volcafe terjadi defisit untuk kopi Arabika global sebesar 8.5 juta kantong naik dari defisit 5.5 juta di 2024/25 . Defisit ini berlangsung 5 tahun berturut-turut
Analisa tehnikal untuk kopi Arabika
support pertama di $396 dan berikut ke $393
resistant pertama di $402 kemudian ke $404
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting



