(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak sawit atau CPO acuan dunia bangkit dari tekanan profit taking sebelumnya pada akhir perdagangan hari Rabu (18/6/2025) di tengah menguatnya harga minyak kedelai di bursa Tiongkok dan Chicago.
Harga minyak sawit yang banyak diperdagangkan yaitu kontrak berjangka bulan Juli 2025 menguat 0,57% menjadi sekitar MYR4.087, mendekati tertinggi 7 pekan setelah sempat tertekan ke posisi MYR4.060.
Sentimen juga terangkat oleh tanda-tanda ekspor yang kuat pada bulan Juni, dengan surveyor kargo memperkirakan ekspor minyak sawit Malaysia naik antara 17,8% dan 26,3% selama 15 hari pertama bulan ini dibandingkan dengan periode yang sama pada bulan Mei.
Di pembeli utama India, impor melonjak 84% pada bulan Mei dari April ke level tertinggi dalam enam bulan, menyusul pembelian di bawah rata-rata dari Januari hingga April yang mendorong stok minyak sawit domestik turun menjadi 1,33 juta ton pada tanggal 1 Juni—terendah sejak Juli 2020.
Sementara itu, harga minyak mentah mendekati level tertinggi sejak Februari, karena meningkatnya spekulasi bahwa AS dapat bergabung dengan Israel dalam menyerang Iran.
Meski demikian, kenaikan lebih lanjut dalam minyak sawit dibatasi oleh ekspektasi kenaikan inventaris dan produksi, yang keduanya naik untuk bulan ketiga berturut-turut pada bulan Mei.
