Merger Adira Finance dan Mandala Finance Telah Mendapat Persetujuan OJK

314
Merger Adira Finance dan Mandala Finance Telah Mendapat Persetujuan OJK

(Vibiznews – Banking & Insurance) – Rencana penggabungan usaha PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) dan PT Mandala Multifinance Tbk (Mandala Finance) resmi telah mendapat persetujuan. Baik dari pemegang saham maupun dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Penggabungan ini ditargetkan bisa berlaku efektif pada 1 Oktober 2025. Setelah proses merger tersebut selesai, maka seluruh operasional Mandala Finance akan resmi bergabung  dalam Adira Finance.

Dalam akuisisi tersebut, MUFG Bank dan Adira Finance bersama-sama menginvestasikan total Rp 7 triliun untuk mengakuisisi 80,6% saham Mandala Finance. Dengan rincian MUFG Bank memiliki saham sebesar 70,6% dan Adira Finance memiliki saham sebesar 10%.

Per 28 Agustus 2024, MUFG Bank tercatat telah meningkatkan kepemilikannya menjadi 89,26% melalui pelaksanaan Penawaran Tender Wajib. Sementara Adira Finance tetap memegang 10%.

Direktur Utama Adira Finance, Dewa Made Susila menjelaskan bahwa dengan bergabungnya Mandala Finance, perusahaan akan memiliki lebih dari 250 cabang baru. Dengan akses ke segmen pembiayaan mikro.
Mandala Finance sendiri memiliki basis kuat di Indonesia Timur, serta fokus pada pembiayaan mikro di bawah Rp 20 juta.
Sementara Adira Finance portofolionya lebih dominan di Jawa

“Adira Finance punya produk yang jauh lebih beragam, penggabungan ini memberikan solusi kepada nasabah yang dulunya membutuhkan produk-produk lainnya.” Demikian ujarnya dalam paparan publik Adira Finance dan Mandala Finance, Senin (30/6).

Selain memperluas jangkauan produk dan pasar, penggabungan ini juga disebut membawa manfaat dari sisi mitra bisnis. Adira yang merupakan bagian dari grup keuangan MUFG melalui Bank Danamon, memiliki akses ke layanan dealer financing, stock financing. Hingga pembiayaan berbasis perbankan yang bisa dimanfaatkan oleh jaringan Mandala.

Di sisi lain Chief Financial Officer Adira Finance Sylvanus Gani mengatakan bahwa penggabungan ini bukan hanya ekspansi nasabah saja. Tetapi diharapkan dapat memperkuat fondasi keuangan jangka panjang.

“Dengan penguatan fondasi ini, kita berharap berbagai struktur keuangan bisa lebih baik dan tumbuh,” ujarnya dalam kesempatan yang sama.
Gani menyatakan, untuk mencapai struktur keuangan yang kuat, langkah yang paling tepat untuk dilakukan adalah melakukan diversifikasi portofolio produk.

Misalnya seperti produk roda dua, produk roda empat, dan produk multiguna.
“Dari struktur biaya dana, kita tahu biaya dana Mandala Finance belum sekompetitif Adira Finance. Dan kami Adira Finance memiliki backup dari bank, yang seharusnya bisa memberikan pengaruh,” tuturnya.

Sementara itu, Sandy Susanto Direktur Marketing dan Sales Mandala Finance menjelaskan, melalui penggabungan kedua etintas ini pihaknya memiliki peluang yang besar untuk semakin berkembang.
Terutama kesempatan untuk menjangkau pelanggan dan mitra usaha lebih luas.
Selama proses integrasi berlangsung, kedua entitas aktif melakukan komunikasi melalui berbagai kanal. Misalnya seperti media sosial, situs web resmi, serta customer touch point di seluruh jaringan perusahaan.

Selain itu, Adira Finance juga telah membentuk tim khusus untuk mengawal proses transisi. Tim tersebut berasal dari kedua belah pihak dan ditujukan untuk memastikan proses integrasi berjalan lancar dan terkoordinasi.

Setelah penggabungan berlaku efektif, Adira Finance akan memiliki total aset sebesar Rp 38,4 triliun dan mengelola pembiayaan lebih dari Rp 62 triliun.
Perusahaan juga akan diperkuat oleh lebih dari 850 jaringan bisnis dan melayani lebih dari 2,6 juta pelanggan aktif di seluruh Indonesia.

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting