Uang Beredar Tumbuh Lebih Tinggi Pada Juni 2025

471
Uang Beredar Tumbuh Lebih Tinggi pada September 2025
Sumber: Bank Indonesia

 

(Vibiznews – Banking & Insurance) – Bank Indonesia merilis laporan likuiditas perekonomian atau uang beredar posisi Juni 2025.

Likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Juni 2025 tumbuh lebih tinggi.

Pertumbuhan M2 pada Juni 2025 sebesar 6,5% (yoy). Angka ini lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan Mei 2025 sebesar 4,9% (yoy) sehingga tercatat Rp9.597,7 triliun.
Perkembangan tersebut didorong oleh pertumbuhan uang beredar sempit (M1) sebesar 8,0% (yoy) dan uang kuasi sebesar 4,7% (yoy).

Perkembangan M2 pada Juni 2025 terutama dipengaruhi oleh perkembangan penyaluran kredit dan aktiva luar negeri bersih.

Penyaluran kredit pada Juni 2025 tumbuh sebesar 7,6% (yoy), setelah pada bulan sebelumnya tumbuh sebesar 8,1% (yoy). Aktiva luar negeri bersih tumbuh sebesar 3,9%, relatif stabil terhadap pertumbuhan Mei 2025.

Sementara itu, tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat (Pempus) terkontraksi sebesar 8,2% (yoy), setelah pada bulan sebelumnya terkontraksi sebesar 25,7% (yoy).

Faktor-faktor yang memengaruhi uang beredar

Berdasarkan faktor yang memengaruhinya, Perkembangan M2 pada Juni 2025 terutama dipengaruhi oleh perkembangan penyaluran kredit dan aktiva luar negeri bersih.

Penyaluran kredit pada Juni 2025 tumbuh sebesar 7,6% (yoy), setelah tumbuh sebesar 8,1% pada bulan sebelumnya
Aktiva luar negeri bersih pada Juni 2025 tumbuh sebesar 3,9% (yoy), relatif stabil dari pertumbuhan bulan sebelumnya.

Sementara itu, tagihan bersih sistem moneter kepada Pemerintah Pusat (Pempus) terkontraksi sebesar 8,2% (yoy), setelah pada bulan sebelumnya terkontraksi sebesar 25,7% (yoy).

Perkembangan Dana Pihak Ketiga (DPK)

Perkembangan DPK pada Juni 2025 tercatat Rp 8.991,0 triliun atau tumbuh 6,6% (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya 3,8%(yoy).

Berdasarkan golongan nasabah, terutama didorong oleh pertumbuhan DPK Korporasi sebesar 12,2% (yoy), setelah pada bulan sebelumnya tumbuh sebesar 7,7% (yoy).

Pada Juni 2025, giro, tabungan dan simpanan berjangka tumbuh masing-masing sebesar 8,8% (yoy), 7,1% (yoy) dan 4,2%. Setelah pada bulan sebelumnya tumbuh masing-masing sebesar 4,1% (yoy), 5,5% (yoy) dan 2,1% (yoy).

Perkembangan Kredit

Kredit yang disalurkan oleh perbankan pada Juni 2025 tetap tumbuh. Penyaluran kredit pada Juni 2025 tercatat sebesar Rp 7.956,4 triliun, atau tumbuh 7,6% (yoy), setelah tumbuh 8,1% (yoy) pada bulan sebelumnya.

Penyaluran kredit pada debitur korporasi dan perorangan tumbuh masing-masing sebesar 10,6%, (yoy) dan 4,2% (yoy).

Berdasarkan jenis penggunaan, Kredit Modal Kerja (KMK) pada Juni 2025 tumbuh sebesar 4,3% (yoy), setelah pada bulan sebelumnya tumbuh sebesar 4,5% (yoy).
Perkembangan KMK terutama bersumber dari pertumbuhan sektor Industri Pengolahan, serta Sektor Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan.

Kredit Investasi (KI) pada Juni 2025 tumbuh sebesar 12,2 (yoy), setelah pada bulan sebelumnya tumbuh sebesar 13,4 % (yoy). Terutama bersumber dari Sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan. serta sektor Industri Pengolahan.

Sementara itu, Kredit Konsumsi (KK) pada Juni 2025 tumbuh sebesar 8,6% (yoy), relative stabil dibandingkan pertumbuhan Mei 2025 sebesar 8,7% (yoy). Terutama didorong oleh Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) dan Kredit Multi Guna.

Penyaluran Kredit Properti tumbuh sebesar 5,6% (yoy), setelah pada bulan sebelumnya tumbuh sebesar 5,9% (yoy). Terutama berasal dari pertumbuhan Kredit KPR dan KPA sebesar (7,7%,yoy), kredit Real Estate (7,0%, yoy) dan Kredit Konstruksi (0,6%, yoy).

Penyaluran Kredit kepada UMKM pada Juni 2025 tumbuh sebesar 2,0% (yoy), relatif stabil dibandingkan pertumbuhan bulan Mei sebesar 1,9% (yoy).

Pertumbuhan penyaluran kredit UMKM terutama didorong oleh pertumbuhan kredit pada skala kecil 10,5% (yoy). Di tengah kredit pada skala mikro dan menengah yang terkontraksi masing-masing sebesar 2,5% (yoy) dan 0,6% (yoy).

Berdasarkan jenis penggunaan, pertumbuhan kredit UMKM pada Juni 2025 dipengaruhi oleh Kredit Investasi (4,8% yoy) dan Kredit Modal Kerja (1,0% yoy).

Suku Bunga Simpanan dan Kredit

Pada Juni 2025, suku bunga kredit cenderung menurun sementara suku bunga simpanan meningkat. Rata-rata tertimbang suku bunga kredit pada Juni 2025 sebesar 9,16%, menurun dibandingkan suku bunga kredit bulan sebelumnya sebesar 9,18%.

Suku bunga simpanan berjangka meningkat pada tenor 1 bulan, 3 bulan dan 24 bulan masing-masing sebesar 4,86%, 5,75% dan 4,55% pada Juni 2025. Setelah pada Mei 2025, masing-masing tercatat sebesar 4,83%, 5,71% dan 4,38%.

Sementara itu, suku bunga simpanan berjangka tenor 12 bulan tercatat stabil sebesar 5,07% dan tenor 6 bulan sebesar 6,03%, lebih rendah dibandingkan suku bunga bulan sebelumnya sebesar 6,07%.

Analis Vibiz Research Center melihat bahwa uang beredar tumbuh lebih tinggi pada Juni 2025, dibandingkan bulan sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan M2 atau likuiditas perekonomian yang lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya.

Hal ini ditopang oleh penyaluran kredit yang sedikit lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Dan kontraksi tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat yang lebih kecil dibandingkan bulan sebelumnya.

Sementara Dana Pihak Ketiga tumbuh lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya.
Berdasarkan data Bank Indonesia, pertumbuhan kredit pada Juni 2025 sebesar 7,77% (yoy), lebih rendah dari 8,43% (yoy) pada Mei 2025.

Dari sisi penawaran, perkembangan ini dipengaruhi oleh perilaku bank yang cenderung berhati-hati dalam menyalurkan kredit. Di tengah DPK yang tumbuh meningkat menjadi 6,96% (yoy) pada Juni 2025.

Perkembangan ini mengakibatkan bank cenderung menempatkan pada surat-surat berharga dan meningkatkan standar penyaluran kredit (lending standard).

Dari sisi permintaan, perkembangan kredit ini juga dipengaruhi oleh kegiatan ekonomi yang perlu terus didorong. Berdasarkan penggunaan, kredit investasi, kredit konsumsi, dan kredit modal kerja masing-masing tumbuh sebesar 12,53% (yoy), 8,49% (yoy), dan 4,45% (yoy) pada Juni 2025.

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting