(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak mentah acuan dunia turun ke posisi terendah dalam 2 bulan pada perdagangan komoditas sesi Asia hari Senin (11/8/2025).
Harga minyak acuan dunia WTI dan Brent tertekan di tengah prospek berakhirnya perang di Ukraina. Presiden Donald Trump Jumat lalu mengatakan akan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada 15 Agustus di Alaska untuk membahas upaya mengakhiri konflik.
Pengumuman tersebut bertepatan dengan tenggat waktu yang ditetapkan Trump sendiri bagi Moskow untuk menyetujui gencatan senjata atau menghadapi sanksi AS yang lebih berat.
Sebuah resolusi dapat melonggarkan sanksi terhadap ekspor minyak Rusia, membuka jalan bagi peningkatan pasokan minyak di pasar global.
Harga minyak mentah juga menghadapi tekanan penurunan setelah tarif impor AS yang lebih tinggi dari berbagai mitra dagang mulai berlaku minggu lalu, yang meningkatkan kekhawatiran atas aktivitas ekonomi global dan permintaan energi.
Harga Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak bulan Agustus turun 0,85% menjadi $63,33 per barel.
Harga minyak mentah berjangka acuan jenis Brent turun 0,72% menjadi $66,11 per barel.
Secara teknikal, untuk pergerakan harga minyak WTI pekan depan diperkirakan akan bertemu kisaran support di $61.40 – $59.10 dan kisaran resisten di $65.10 – $68.30.
