(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) penutupan Rabu sore ini (20/8), terpantau menguat cukup signifikan 80,876 poin (1,03%) ke level 7.943,825 setelah dibuka naik ke level 7.904,445.
IHSG bergerak naik mendekati level rekor sebelumnya, sedangkan bursa kawasan Asia sore ini umumnya mixed bias melemah di tengah data merosotnya ekspor Jepang, serta mengikuti Wall Street yang berakhir semalam dengan mixed bias melemah.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) sore ini melemah 0,15% atau 25 poin ke level Rp 16.265, dengan dollar AS di pasar uang Asia merangkak naik setelah menguat 2 hari di sesi global sebelumnya; sekitar seminggu tertingginya di tengah symposium the Fed yang dapat memberi arah ke depan atas ekspektasi pemangkasan suku bunga the Fed pada September nanti.
Rupiah melemah dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 16.240, serta terpantau terkoreksi di hari ketiganya ke level seminggu terendahnya.
Mengawali perdagangannya, IHSG menguat 41,496 poin (0,53%) ke level 7.904,445. Sedangkan indeks LQ45 naik 4,320 poin (0,53%) ke level 819,550. Siang ini IHSG menguat 38,891 poin (0,49%) ke level 7.901,840. Sementara LQ45 terlihat naik 0,47% atau 3,800 poin ke level 819,030.
IHSG kemudian menanjak dan ditutup menguat 80,876 poin (1,03%) ke level 7.943,825, sedangkan LQ45 naik 1,44% atau 11,720 poin ke level 826,950. Tercatat saat ini sebanyak 428 saham naik, 230 saham turun dan 148 saham stagnan.
Sementara itu, bursa regional sore ini terpantau bias melemah, di antaranya Nikkei yang merosot 1,51%, dan Hang Seng yang naik tipis 0,17%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa naik menghampiri level sekitar rekor, sementara bursa kawasan Asia sore ini umumnya bias melemah di tengah data merosotnya ekspor Jepang.
Berikutnya IHSG kemungkinan dalam range konsolidasi ditahan profit taking, dengan mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 7.966 dan 8.017. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 7,559 dan bila tembus ke level 7,448.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group



