Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah (29 Agustus 2025); Rupiah Melemah

636

 

(Vibiznews – Economy & Bond) – Mencermati kondisi perekonomian global dan domestik terkini, Bank Indonesia menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai Rupiah, sebagai berikut:

Perkembangan Nilai Tukar 25 – 29 Agustus 2025

Pada akhir hari Kamis, 28 Agustus 2025
1. Rupiah ditutup pada level (bid) Rp16.340 per dolar AS.
2. Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun turun ke 6,30%.
3. DXY[1] menguat ke level 97,81.
4. Yield UST (US Treasury) Note[2] 10 tahun turun ke 4,203%.

[1] DXY atau Indeks Dolar adalah indeks yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap 6 mata uang negara utama lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD, SEK, CHF).

[2] UST atau US Treasury Note merupakan surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS dengan tenor 1-10 tahun.

Pada pagi hari Jumat, 29 Agustus 2025
1. Rupiah dibuka pada level (bid) Rp16.340 per dolar AS.
2. Yield SBN 10 tahun relatif stabil di 6,29%.

Aliran Modal Asing (Minggu IV Agustus 2025)

1. Premi CDS Indonesia 5 tahun per 28 Agustus 2025 sebesar 66,90 bps, naik dibanding dengan 22 Agustus 2025 sebesar 66,15 bps.

2. Berdasarkan data transaksi 25 – 28 Agustus 2025, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp0,25 triliun. Terdiri dari jual neto di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) sebesar Rp10,79 triliun. Lalu beli neto sebesar Rp2,62 triliun di pasar saham dan Rp7,93 triliun di pasar SBN.

3. Selama tahun 2025, berdasarkan data setelmen s.d. 28 Agustus 2025, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp48,01 triliun di pasar saham. Dan jual neto Rp94,28 triliun di SRBI, serta beli neto sebesar Rp76,44 triliun di pasar SBN.

Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan. Hal ini dilakukan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia.

Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari Jumat ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka menguat tipis ke Rp 16.347 kemudian bergerak terkoreksi ke Rp16.477, dan terakhir Jumat sore WIB terpantau di posisi Rp 16.500.

Melemahnya rupiah terjadi di tengah gelombang aksi demonstrasi di Tanah Air dan ketegangan politik membuat pasar lebih berhati-hati. Sehingga rupiah kembali melemah meski sebelumnya sudah menunjukkan tren pelemahan.

Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, sore hari WIB ini naik ke 97,95. Angka ini meningkat dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 97,81.

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting