(Vibiznews – IDX Stock) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada awal perdagangan Senin (14/9/2025). Pukul 09.00 WIB, IHSG menguat 50,67 poin atau 0,67% ke 7.909,31. Sebanyak 342 saham naik, 96 saham turun dan 216 saham stagnan.
Seluruh indeks sektoral menguat, menopang kenaikan IHSG. Indeks sektoral dengan kenaikan terbesar adalah sektor teknologi yang naik 1,12%, sektor properti naik 0,88% dan sektor keuangan naik 0,75%.
Total volume perdagangan saham di bursa pagi ini mencapai 1,51 miliar saham dengan total nilai Rp 818,22 miliar.
Sementara itu, pasar Asia-Pasifik dibuka beragam hari ini, Senin (15/9/2025), karena investor memantau ketat perundingan antara AS dan China di Spanyol. Sambil menunggu serangkaian data dari Beijing.
Para pejabat AS dan Tiongkok memulai perundingan di Madrid pada hari Minggu untuk membahas isu-isu penting terkait keamanan nasional, ekonomi. Dan perdagangan, termasuk tenggat waktu yang akan datang untuk mendivestasikan aplikasi video pendek asal China, TikTok, dan tarif AS.
Pagi ini, indeks acuan utama Australia ASX/S&P 200 turun 0,75% pada pembukaan. Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,67% ke rekor tertinggi 3.420,23, menandai kenaikan sesi ke-10 berturut-turut. Indeks Kosdaq berkapitalisasi kecil naik 0,4%.
Indeks Hang Seng Hong Kong dibuka sedikit lebih rendah, dengan kontrak berjangka di 26.380, dibandingkan penutupan terakhir indeks di 26.388,16. Adapun pasar Jepang dan Malaysia tidak ada perdagangan saham hari ini karena libur.
Pada hari Jumat (12/9/2025) akhir pekan lalu di Amerika Serikat, Nasdaq Composite ditutup pada rekor tertinggi baru. Dan dua minggu berturut-turut dengan naik 2%. S&P 500 naik 1,6% minggu ini, mencatat kinerja mingguan terbaiknya sejak awal Agustus.
Sementara itu, Dow Jones mencatat minggu positif pertamanya dalam tiga minggu setelah mencatat kenaikan sebesar 1%.
Kenaikan yang kuat ini terjadi setelah data ekonomi terbaru yang menunjukkan melemahnya pasar tenaga kerja dan inflasi yang terkendali. Hal ini memicu harapan penurunan suku bunga The Fed.
Menurut Analis Vibiz Research Center, pada perdagangan hari ini, pasar keuangan tanah air diperkirakan akan bergerak volatile. Hal ini seiring dengan penantian pelaku pasar akan beberapa pengumuman penting, baik itu dari dalam maupun luar negeri.
Fokus utama dari dunia pada pekan ini adalah rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pada Selasa dan Rabu waktu AS. Atau Rabu dan Kamis dini hari waktu Indonesia.
Para investor dunia menunggu keputusan apakah The Fed akan memangkas atau memilih untuk kembali mempertahankan suku bunga.
Dengan begitu besarnya pengaruh The Fed, pasar keuangan dunia dan Indonesia diperkirakan akan sedikit bergejolak menunggu keputusan The Fed tersebut.
Sementara itu, dari dalam negeri, pasar akan menanti keputusan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) tentang suku bunga acuan nya.
Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting
Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting



