Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah (19 September 2025): Rupiah Melemah

445

 

(Vibiznews – Economy & Bond) – Mencermati kondisi perekonomian global dan domestik terkini, Bank Indonesia menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai Rupiah, sebagai berikut:

Perkembangan Nilai Tukar 15 – 19 September 2025

Pada akhir hari Kamis, 18 September 2025
1. Rupiah ditutup pada level (bid) Rp16.500 per dolar AS.
2. Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun turun ke 6,27%.
3. DXY[1] melemah ke level 97,35.
4. Yield UST (US Treasury) Note[2] 10 tahun naik ke 4,104%.

[1] DXY atau Indeks Dolar adalah indeks yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap 6 mata uang negara utama lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD, SEK, CHF).

[2] UST atau US Treasury Note merupakan surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS dengan tenor 1-10 tahun.

Pada pagi hari Jumat, 19 September 2025
1. Rupiah dibuka pada level (bid) Rp Rp16.550 per dolar AS.
2. Yield SBN 10 tahun naik ke 6,29%.

Aliran Modal Asing (Minggu III September 2025)
1. Premi CDS Indonesia 5 tahun per 18 September 2025 sebesar 70,17 bps, naik dibanding dengan 12 September 2025 sebesar 67,72 bps.

2. Berdasarkan data transaksi 15 – 18 September 2025, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp8,12 triliun. Terdiri dari jual neto sebesar Rp5,49 triliun di pasar SBN dan Rp2,79 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI). Serta beli neto sebesar Rp0,16 triliun di pasar saham.

3. Selama tahun 2025, berdasarkan data setelmen s.d. 18 September 2025, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp59,73 triliun di pasar saham. Dan Rp119,62 triliun di SRBI, serta beli neto sebesar Rp41,82 triliun di pasar SBN.

Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan. Hal ini untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia

Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari Jumat ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka menguat ke Rp 16.493. Kemudian bergerak terkoreksi ke Rp16.582, dan terakhir Jumat sore WIB terpantau di posisi Rp 16.582.

Melemahnya rupiah terjadi sementara dollar AS di pasar uang naik setelah menanjak 2 hari di sesi global sebelumnya. Dollar AS rally bertahap oleh indikasi the Fed tidak terburu-buru melanjutkan pemangkasan suku bunganya lagi.

Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, sore hari WIB ini naik ke 97,52. Angka ini meningkat dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 97,36.

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting