(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak mentah dunia semakin merosot pada perdagangan komoditas sesi Asia hari Kamis (13/11/2025) setelah anjlok 4% lebih sesi sebelumnya.
Harga minyak WTI dan jenis Brent tertekan di posisi terendah dalam 3 pekan lebih setelah OPEC mengisyaratkan prospek pasar yang tercukupi pasokannya. OPEC menyatakan bahwa produksi minyak global diperkirakan akan sejalan dengan permintaan pada tahun 2026, membalikkan proyeksi defisit sebelumnya, dan mencatat bahwa pasokan telah melampaui permintaan pada kuartal ketiga.
Pada saat yang sama, Badan Informasi Energi AS (EIA) menaikkan proyeksi produksi domestik tahun depan, sementara Badan Energi Internasional (IEA) baru-baru ini melunakkan pandangannya tentang puncak permintaan minyak, dan kini memperkirakan konsumsi global akan terus meningkat hingga tahun 2050.
Laporan API juga menambah tekanan, dimana persediaan minyak mentah AS naik sebesar 1,3 juta barel dalam pekan yang berakhir pada 12 November, merupakan kenaikan mingguan kedua berturut-turut.
Harga Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak bulan Oktober 2025 turun 0,28% menjadi $58,32 per barel.
Harga minyak mentah berjangka acuan jenis Brent turun 0,59% menjadi $62,52 per barel.
Secara teknikal, untuk pergerakan harga minyak WTI selanjutnya diperkirakan akan bertemu kisaran support di $57.90 – $56.80 dan kisaran resisten di $60.10 – $63.40.



