Manufaktur Amerika hampir tidak tumbuh pada bulan September akibat penguatan dollar AS dan goncangnya pasar luar negeri menekan industry di negara adidaya tersebut.
Indeks Manufaktur dari Institute for Supply Management bulan September turun ke posisi 50,2 dibandingkan angka di bulan Agustus yang mencapai 51,1. Angka ini merupakan angka terlemah sejak Mei 2013. Demikian laporan dari kelompok Tempe, yang berbasis di Arizona pada Kamis (01/10).
Sebagai standarisasi, angka 50 adalah garis pemisah antara ekspansi dan kontraksi. Hanya tujuh dari 18 industri tumbuh bulan lalu, paling sedikit sejak Desember 2012.
Dimulai dari pelemahan di perusahaan energy karena penurunan harga minyak, dan terus menjalar ke bidang komputer, plastik dan pembuat mesin yang tertekan karena dolar yang lebih kuat dikombinasikan dengan pertumbuhan yang lambat di pasar negara berkembang menekan penjualan asing. Yang menjadi penolong adalah belanja konsumen Amerika, juga dikuatkan oleh pasar kerja yang membaik, memberi dukungan bagi dealer mobil dan perusahaan konstruksi.
Sementara perkiraan median dari 85 ekonom yang disurvei Bloomberg memproyeksikan indeks ISM akan jatuh ke 50,6. Perkiraan berkisar antara 49-52.
Sementara itu untuk Indeks ISM Manufacturing New Orders dan Manufacturing Employment juga mengalami penurunan. Untuk New Orders turun ke 50,1, level terendah sejak November 2012, sementara Employment berada pada laju paling lambat dalam lima bulan.
Laporan lain juga menunjukkan perkembangan pada industri bangunan jauh lebih baik. Pengeluaran untuk proyek-proyek konstruksi naik 0,7 persen pada Agustus dan naik 13,7 persen sejak bulan yang sama tahun lalu, ini merupakan perolehan tahunan terbesar sejak Maret 2006.
Freddy/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang