Pada penutupan perdagangan Jumat sore nilai tukar rupiah terhadap dollar AS mampu bertahan di teritori positif dengan mantap (2/10). Mata uang lokal mengalami perdagangan yang fluktuatif pada hari ini dan sempat bergerak ke teritori negatif akibat arus pelemahan mata uang Asia.
Meskipun demikian para pelaku pasar mulai merespon positif data yang menunjukkan turunnya inflasi pada bulan September lalu. Deflasi yang terjadi dibandingkan dengan bulan Agustus juga telah berhasil mendorong penguatan pembelian di pasar surat utang Negara (SUN).
Untuk sementara para pelaku pasar menantikan rilis data NFP dan tingkat pengangguran di AS malam nanti. Data dari sektor tenaga kerja AS ini masih menjadi indikator penting untuk menentukan arah pergerakan rupiah.
Di akhir perdagangan hari ini mata uang rupiah ditutup pada posisi 14.645,90 per dollar AS. Rupiah mengalami kenaikan harian yang signifikan yaitu sebesar 45,10 poin atau setara dengan 0,31 persen dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di level 14.691,00 per dollar.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan nilai tukar rupiah pada perdagangan selanjutnya masih rentan terhadap tekanan jual. Tekanan jual makin kuat akibat sentimen negatif yang ditimbulkan oleh masih mungkinnya kenaikan suku bunga acuan di AS tahun ini.
Mata uang rupiah untuk perdagangan selanjutnya berpotensi mengetes level support kuat pada posisi 14.750 dan 14.850 per dollar. Sedangkan level resistance harian yang akan ditemui jika terjadi kenaikan lanjtan pada mata mata uang ini ada di 14.600 dan 14.500 per dollar.
Ika Akbarwati/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens