Mata uang rupiah memperoleh dorongan sentimen positif setelah pemerintah mengatakan akan kembali merilis paket ekonomi jilid III. Dalam manifesto kebijakan ekonomi tersebut pemerintah kabarnya akan fokus untuk mendorong daya beli masyarakat dengan melakukan pemangkasan harga BBM oleh Pertamina.
Selain didukung oleh sentiment positif dari dalam negeri kenaikan rupiah juga disebabkan oleh melemahnya nilai tukar dollar terhadap rival-rivalnya. Pelemahan data ekonomi AS yang dibarengi oleh kenaikan harga minyak mentah dunia menjadi salah satu sentiment positif bagi mata uang rupiah. Para pelaku pasar menurunkan lagi harapan bahwa Fed akan menaikkan suku bunga acuannya tahun ini.
Hari ini rupiah terpantau mengalami pembukaan pada posisi 14.481,50 per dollar AS. Mata uang lokal tersebut mengalami kenaikan tipis dibandingkan dengan penutupan perdagangan kemarin yang berada di level 14.503,50 per dollar AS. Saat ini rupiah sudah mulai mengalami kenaikan tajam dari posisi pembukaan. Rupiah sudah membukukan kenaikan sebesar 217,00 poin atau 1,5 persen pada posisi 14.286,00 per dollar.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada perdagangan hari ini berpotensi untuk bertahan di teritori positif. Paket kebijakan ekonomi yang dirilis pemerintah tampaknya memperoleh smabutan yang cukup baik di pasar hingga dapat meringankan tekanan terhadap mata uang rupiah.
Mata uang rupiah hari ini berpotensi kembali mengetes level support pada posisi 14.350 dan 14.450 per dollar AS. Sedangkan level resistance harian yang akan dites ada pada 14.200 dan 14.100 per dollar.
Ika Akbarwati/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens