Menyusul rilis orderan pabrik Jerman periode Agustus 2015 yang sudeh lebih dulu dipublikasikan dan terpantau merosot akibat masih lesunya permintaan domestik maupun ekspor, maka tidak demikian dengan kinerja di sektor konstruksinya. Tadi malam (6/10) kinerja sektor konstruksi Jerman periode September 2015 kembali dirilis dan terpantau bahwa aktivitas sektor konstruksi Jerman pada bulan lalu berhasil bukukan pertumbuhan pada fase tercepatnya dalam kurun enam bulan terakhir. (Lihat juga: Pesanan Pabrik Jerman Menciut, Kasus VW Masih Membayangi)
Melejitnya laju ekspansi sektor konstruksi Jerman pada bulan lalu tercermin dari meroketnya skor PMI konstruksi Jerman menjadi sebesar 52,4 pada bulan September dari yang semula hanya tercatat sebesar 50,3 di bulan sebelumnya. Pasalnya, sejumlah permintaan untuk pembangunan perumahan pada bulan September lalu masih jadi kontributor terbesar pada tumbuhnya bisnis konstruksi di negara ini. Sementara itu untuk kegiatan konstruksi komersial lainnya tetap lanjutkan pertumbuhan memasuki bulan ke-8 nya berturut-turut hingga bulan September lalu, meksipun aktivitas teknik sipil menurun.
Di sepanjang bulan September lalu hampir seluruh perusahaan konstruksi di Jerman menaikkan gaji karyawannya dan diiringi dengan pembukaan lapangan kerja yang paling baik sejak April 2015 lalu. Secara keseluruhan, kinerja bisnis konstruksi Jerman pada bulan lalu memang jauh lebih baik jika dibandingkan bulan-bulan sebelumnya, tapi tetap harus diingat bahwa secara global saat ini perekonomian sedang lesu sehingga semua negara sangat rentan terkena sentimen negatif perlambatan ekonomi global, ditambah lagi baru-baru ini industri mobil Jerman baru saja tertimpa skandal Volkswagen (VW).
Perlu dipahami, skandal uji emisi yang menimpa perusahaan otomotif raksasa Jerman, Volkswagen (VW), telah mengguncang dunia bisnis negara tersebut. Para ekonom memprediksi kasus tersebut bisa berkembang menjadi sebuah ancaman bagi perekonomian Jerman. Pasalnya VW adalah produsen mobil terbesar di Jerman yang telah mempekerjakan ribuan tenaga kerja. Diperkirakan ada lebih dari 270 ribu pekerja yang bekerja di bidang perakitan dan ribuan lainnya yang bertugas di bidang distribusi penjualan. Perlu dipahami, penjualan mobil di negara ini pun turut memberi kontribusi pada angka ekspor.
Stephanie Rebecca/VM/BNV/ Analyst at Vibiz Research Center
Edior: Asido Situmorang
