Harga kopi arabika berjangka masih positif hingga penutupan perdagangan Rabu dini hari tadi (7/10). Harga komoditas ini naik tiga sesi berturut-turut disebabkan oleh aksi short covering yang dilakukan oleh para spekulan. Harga kopi arabika memperoleh dukungan dari kondisi cuaca yang kurang mendukung pertumbuhan tanaman di kawasan-kawasan penananaman kopi arabika berjangka.
Harga kopi arabika berjangka mengalami peningkatan akibat melemahnya nilai tukar dollar AS. Pelemahan nilai tukar dollar tersebut membuat harga komoditas yang diperdagangkan dalam mata uang itu menjadi relatif lebih murah bagi para pembeli luar negeri. Dampaknya permintaan terhadap komoditas tersebut meningkat.
Kondisi fundamental harga kopi arabika sendiri sedang mengarah kepada trend bullish. Produksi kopi arabika di kawasan penanaman utama di Brazil mengalami kekeringan yang parah.
Harga kopi arabika berjangka untuk kontrak paling aktif bulan Desember ditutup menguat signifikan di akhir perdagangan dini hari tadi. Harga berakhir pada posisi 1,2810 dollar, meningkat sebesar 0,55 sen atau setara dengan 0,43 persen.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga kopi arabika berjangka di ICE Futures New York pada perdagangan selanjutnya berpotensi untuk mengalami kenaikan lanjutan untuk jangka pendek. Meskipun demikian indikator teknikal jangka panjang masih memprediksi harga komoditas ini akan melanjutkan penurunannya.
Harga kopi arabika berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk mengetes level support kuat di posisi 1,2487 dollar dan 1,2100 dollar. Sedangkan level resistance yang akan dihadapi jika terjadi kenaikan lanjutan ada pada posisi 1,3067 dollar dan 1,3500 dollar.
Ika Akbarwati/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens