Keputusan Bank of Japan Di Bulan Oktober 2015

699

Bank of Japan mempertahankan kebjakan moneternya di bulan September, mengakui pertumbuhan ekonomi Jepang tertahan oleh perlambatan di negara-negara “emerging”, meskipun BOJ percaya pertumbuhan ekonomi dinegara maju tetap berlangsung dengan moderat. Dengan demikian pertumbuhan secara umum tetap positip. Bagaimana dengan di bulan Oktober?

Di dalam pertemuan pertama di bulan Oktober ini, tidak ada kejutan dari Tokyo: kebijakan tetap dipertahankan tidak berubah.

Namun, pertemuan berikutnya pada tanggal 30 Oktober bisa terjadi tindakan. Kuroda, seperti Yellen sangat tergantung kepada data.

Mengapa pertemuan pada tanggal 30 Oktober menjadi penting? Itu adalah saat dimana BOJ mengadakan assessment atas outlook semi annualnya. Sebuah laporan yang dipublikasikan hanya dua kali dalam setahun adalah lebih penting, inilah yang membuat pertemuan nanti kritikal.

Gubernur BOJ Haruhiko Kuroda berkata bahwa mereka akan sepenuhnya mendebatkan mengenai tren harga, bahkan kalau naik sekalipun. Mereka juga akan mengawasi dengan seksama CPI. Dia menyambung dengan berkata bahwa dia tidak akan ragu-ragu untuk melonggarkan kebijakan lebih lanjut jika memang diperlukan.

Apakah ini merupakan tindakan yang cukup? Terlepas dari assessment yang dilakukan BOJ sendiri, kita juga harus melihat pada GDP kuartal ketiga, yang akan memberitahukan kita apakah Jepang sedang berada dalam resesi atau tidak. Pada tahun lalu, ketika diketahui bahwa kenaikan pajak penjualan telah membawa negara dengan ekonomi terbesar nomor tiga di dunia ini masuk kedalam penurunan, BOJ mengumumkan perluasan yang besar-besara dari program QEnya.

Namun, kali ini kemungkinan berbeda karena Trans Pacific Partnership (TPP). Tindakan yang lebih jauh dari BOJ bisa melemahkan yen secara signifikan dan hal ini bisa membuat marah para pembuat peraturan di Amerika Serikat.

Ferli/VMN/VBN /Senior Analyst Vibiz Research  Center

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here