Seperti diketahui, Jerman adalah negara dengan ekonomi terbesar di Eropa. Secara umum, sektor jasa di negara ini berkontribusi hingga 70 persen terhadap PDB, sektor industri berkontribusi sebesar 29,1 persen, dan pertanian berkontribusi sebesar 0,9 persen. Adapun kebanyakan produk di negara ini adalah produk teknik seperti mobil, mesin, logam, dan bahan kimia. Dengan melihat komposisi kontribusi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa sektor industri di Jerman juga memiliki peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonominya.
Sore ini (7/10), Destatis kembali merilis data bulanan tingkat produksi industri Jerman periode Agustus 2015 yang secara tak terduga bukukan penurunan. Dalam rilis sore ini tercatat bahwa tingkat produksi industri Jerman pada Agustus lalu tiba-tiba bukukan penurunan sebesar -1,2 persen dari bulan sebelumnya, dimana penurunan ini secara tidak langsung mengimbangi kenaikan sebesar 1,2 persen yang tercatat di bulan Juli. Meski demikian jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya jumlah output industri Jerman pada Agustus lalu masih jauh lebih baik karena berhasil bukukan pertumbuhan sebesar 2,3 persen (yoy) sedangkan pada Agustus 2013 hanya mampu bukukan pertumbuhan sebesar 0,8 persen (yoy). Dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Dalam rilis ini jika tidak termasuk output industri energi dan konstruksi, maka total produksi industri Jerman pada Agustus lalu turun -1,1 persen. Sementara itu untuk total output produksi barang modal bukukan penurunan sebesar -2,1 persen dan barang konsumsi juga bukukan penurunan sebesar -0,4 persen. Pada saat yang sama, produksi barang setengah tetap pada tingkat yang sama dengan yang tercatat di bulan sebelumnya. Di sisi lain, output produksi energi dan konstruksi masing-masing bukukan penurunan sebesar -1,4 persen dan 1,3 persen pada Agustus lalu.
Redupnya tingkat output produksi Jerman saat ini jga disebabkan oleh menyusutnya jumlah permintaan terhadap sektor industri baik dari domestik maupun ekspor. Kondisi tersebut tercermin pada rilis orderan pabrik Jerman yang hingga Agustus lalu masih melanjutkan fase kontraksi. Pasalnya, menurunnya kinerja di sektor industri Jerman saat ini selain karena terkena sentimen negatif dari perlambatan ekonomi Tiongkok, sektor industri Jerman juga makin tertahan lajunya karena baru saja tersandung kasus Volkswagen AG. (Lihat juga: Pesanan Pabrik Jerman Menciut, Kasus VW Masih Membayangi)
Stephanie Rebecca/VM/BNV/ Analyst at Vibiz Research Center
Edior: Asido Situmorang