Akibat Perlambatan Ekonomi Tiongkok, Macau dan HK Gagal Raih Momentum Rebound Penjualan Ritel

810

Semakin buruknya perlambatan ekonomi Tiongkok yang masih mendera negera tersebut hingga menjelang penghujung 2015, nampaknya cukup terlihat dari jumlah kunjungan wisatawan Tiongkok ke Macau dan Hong Kong (HK) yang menurun cukup tajam selama periode libur “National Golden Week” yang diperingati selama tanggal 01-07 Oktober.

Berdasarkan data yang dicatat pemerintah Makau, terlihat bahwa selama periode libur tersebut jumlah kunjungan wisatawan Tiongkok ke Macau hanya naik 7,1 persen dari tahun lalu. Sedangkan berdasarkan data pemerintah HK, jumlah kunjungan wisatawasan Tiongkok selama periode libur tersebut justru turun cukup tajam menjadi hanya sebesar 2,3 persen dari yang semula tercatat sebesar 6,8 persen. 

Macau dan HK memang selalu memanfaatkan periode libur Nasional tersebut untuk mendapatkan keuntungan di sektor ritel dari kunjungan para wisatawan. Seperti diketahui, paska perlambatan ekonomi Tiongkok, situasi ekonomi HK ikut terkena imbasnya, kinerja penjualan ritel HK sudah tercatat merosot sejak Maret lalu. Ditengah perlambatan ekonomi Tiongkok, badai topan Mujigae yang telah memukul daratan Tiongkok pada 4 Oktober ini lalu adalah yang terburuk sejak tahun 1949 silam. Bencana ini turut memperburuk keinginan para wisatawan Tiongkok untuk melakukan perjalanan ke Makau dan HK, sehingga jumlah kunjungan mereka ke Macau tercatat turun hingga 16 persen.

Sementara itu, HK justru mengalami kondisi ekonomi yang lebih buruk dibandingkan Macau. Beberapa pengusaha ritel mengaku tingkat penjualannya makin menyusut, bahkan penyusutannya bisa hingga dua digit di selama dua hari pertama pada bulan Oktober ini jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Perlu diingat pada tahun lalu kondisi ekonomi HK terutama di sektor ritel nya juga tidak dalam kondisi yang baik karena kala itu banyak toko ritel yang ditutup karena adanya aksi demonstrasi di beberapa distrik perbelanjaan utama.

Telah dilaporkan sebelumnya bahwa laju inflasi HK periode Juli 2015 tercatat melambat lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya. Juli 2015 lalu, laju inflasi HK dilaporkan menyentuh level terendahnya dalam kurun tiga tahun terakhir yang kala itu inflasinya tercatat hanya sebesar 1.6 persen (yoy), dan kali ini sebesar 2,5 persen (yoy). Melambatnya inflasi di HK ini mengikuti tren inflasi global yang juga cenderung melambat disebabkan oleh masih rendahnya harga komoditas global dan rendahnya keinginan konsumen di HK untuk berbelanja.

 

 

 

Stephanie Rebecca/VM/BNV/ Analyst at Vibiz Research Center
Edior: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here