Ringkasan Kalender Forex Minggu Lalu

1159

Kita perlu melihat pada event-event utama yang menggerakkan pasar minggu yang lalu supaya bisa mengikuti perkembangan kenaikan atau penurunan yang terjadi dari indikator utama yang ada dalam kalender forex dan memiliki pandangan kedepan.

Berikut ini adalah ringkasan event-event utama yang menggerakkan pasar minggu yang lalu:

FOMC merilis risalah dari pertemuan yang krusial di bulan September, dimana para anggota memutuskan untuk menunda menaikkan tingkat suku bunga acuan dari the Fed. Para pembuat kebijakan mengakui bahwa pasar tenaga kerja telah membaik selama tahun ini, mendekati perkiraan mereka untuk tingkat bunga yang normal pada jangka panjang. Mengenai inflasi, anggota FOMC menyatakan bahwa inflasi akan membaik dalam jangka pendek dan akan kembali ke level normal dalam jangka medium. Gubernur Federal Reserve Janet Yellen berkata bahwa telah diputuskan untuk menunda kenaikan tingkat bunga di bulan September tetapi diperkirakan akan diputuskan untuk menaikkan tingkat bunga diwaktu yang akan datang pada tahun ini. Dipihak lain, kenaikan harga dari komoditas menolong matauang yang berbasiskan komoditi bersinar, dengan harga minyak membuat loonie naik lebih tinggi, harga tembaga telah menolong Aussie dan harga susu telah menolong kiwi. Euro akhirnya bergabung dengan pesta kenaikan matauang ini dan menembus keatas garis resistan penurunan.

Hal-hal yang positip yang terjadi pada minggu lalu:

1) Pasar saham menikmati minggu terkuat dalam tahun ini.

2) Initial jobless claims turun ke 263.000 dari minggu lalu 276.000. Rata-rata terendah sejak bulan Agustus 268.000.

3) Purchase applications untuk membeli rumah naik 27.4% w/o/w dan 48.9% y/o/y.

4) Harga-harga impor di bulan September tetap lemah, turun 0.1% m/o/m. Penurunan tahunan 10.7%.

5) Harga seng naik 10%, menyebabkan kenaikan matauang dari negara-negara yang berbasis komoditi.

6) Penjualan ritel di zona euro di bulan Agustus datar tetapi bulan Juli direvisi naik 2.3% lebih tinggi dari yang diperkirakan sebesar 1.7%.

7) BoJ memilih tidak melakukan apa-apa dan Kuroda masih percaya bahwa harga akan memperoleh momentum naik ke target 2% sekali pengaruh penurunan harga energi lenyap.

Hal-hal yang negatif yang terjadi pada minggu lalu:

1) Indeks jasa ISM bulan September turun ke 56.9 dari sebelumnya 59 dan masih dibawah ekspektasi 59.

2) Inventory to sales ratio naik ke tertinggi sejak bulan Mei 2009.

3) Markit juga melaporkan versinya mengenai sektor jasa dan indeksnya turun menjadi 55.1, kira-kira 1 % dibawah rata-rata tahun ini.

4) Defisit perdagangan AS melebar menjadi -$48.3 miliar, turun dari -$48.1 miliar.

6) JPM/Markit Global Manufacturing dan PMI index turun ke 52.8, terendah sejak bulan Desember 2014.

Ferli/VMN/VBN /Senior Analyst Vibiz Research  Center

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here