Harga kopi arabika berjangka di bursa komoditas ICE Futures New York dini hari tadi kembali mengalami peningkatan yang signifikan (13/10). Harga komoditas ini kembali ditutup naik tajam hingga mencapai posisi paling tinggi sejak pertengahan bulan Agustus lalu.
Kondisi tanaman di Brazil tampaknya cukup mengkhawatirkan. Kawasan penanaman kopi di Minas Gerais menderita kekeringan dan angin panas. Situasi yang buruk juga terjadi di kawasan penanaman kopi di Asia Tenggara. Indonesia dan Vietnam saat ini masih berada dalam musim kering. Belum ada tanda-tanda turun hujan yang cukup di kedua Negara tersebut.
Membaiknya harga kopi arabika berjangka pada sesi perdagangan malam tadi tidak lepas dari pengaruh anjloknya nilai tukar dollar AS. Penurunan nilai tukar dollar AS terhadap rival-rivalnya membuat harga komoditas yang diperdagangkan dalam mata uang tersebut menjadi relatif lebih murah bagi pembeli luar negeri. Dampaknya permintaan akan komoditas tersebut mengalami peningkatan.
Harga kopi arabika berjangka untuk kontrak paling aktif bulan Desember ditutup melonjak kencang di akhir perdagangan dini hari tadi. Harga berakhir pada posisi 1,3450 dollar, meningkat sebesar 2,90 sen atau setara dengan 2,2 persen.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga kopi arabika berjangka di ICE Futures New York pada perdagangan selanjutnya berpotensi untuk mengalami kenaikan lanjutan untuk jangka pendek, menengah dan panjang.
Harga kopi arabika berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk mengetes level support kuat di posisi 1,2870 dollar dan 1,2300 dollar. Sedangkan level resistance yang akan dihadapi jika terjadi kenaikan lanjutan ada pada posisi 1,4050 dollar dan 1,4500 dollar.
Ika Akbarwati/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens