Pinjaman Yang Disalurkan Sektor Perbankan Jepang Naik

1125

Sebelumnya sudah dipublikasikan terlebih dahulu bahwa suku bunga acuan yang dipertahankan bank sentral Jepang (BOJ) sampai hari ini masih pada level terendahnya, yaitu di kisaran nol persen. Seperti diketahui, secara keseluruhan laju inflasi Jepang per Agustus lalu memang masih jauh dibawah target inflasi BOJ yang dipatok sebesar 2 persen. Masih rendahnya laju inflasi inilah yang membuat BOJ masih enggan untuk mengubah level suku bunga acuannya, agar laju konsumsi dan investasi domestik di negara ini dapat terdorong. (Lihat juga: Inflasi Jepang Masih Di Kisaran Nol Persen, Masih Jauh Dari Target Inflasi BOJ)

Masih rendahnya suku bunga BOJ hingga saat ini nampaknya berhasil “memancing” konsumen dan pebisnis untuk berinvestasi di negaranya. Pagi ini (13/10) kembali merilis data jumlah pinjaman yang berhasil disalurkan perbankan di Jepang ke sektor riil untuk periode yang berakhir September 2015. Dalam rilis tersebut tercatat bahwa jumlah pinjaman bank yang berhasil disalurkan pada bulan tersebut bukukan pertumbuhan sebesar 2,6 persen (yoy) sehingga tercatat sebesar ¥491.312.000.000.000. Perlu diketahui, laju pertumbuhan tersebut memang masih dibawah perkiraan ekonom yang sebelumnya memroyeksikan sebesar 2,7 persen. Dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Japan Bank Lending

Dalam rilis tersebut tercatat bahwa jika perhitungan pinjaman bank tidak termasuk jenis trust maka laju pertumbuhan pinjaman bank di Jepang bukukan pertumbuhan penyaluran pinjaman yang lebih tinggi yaitu hingga 2,6 persen dan berakhir sebesar ¥427.163.000.000.000. Sementara itu untuk pinjaman dari trust sendiri bukukan pertumbuhan sebesar 2,2 persen yaitu menjadi sebesar ¥ 64.149.000.000.000, sementara pinjaman dari bank asing naik 0,2 persen menjadi ¥1.926.000.000.000.

Meningkatnya laju penyaluran pinjaman dari perbankan ke sektor riil menandakan bahwa ada indikasi kenaikan tingkat investasi di sektor riil Jepang. Tentu saja hal ini disambut baik mengingat tingkat permintaan domestik di Jepang masih rendah akibat masih lemahnya purchasing power masyarakat. Terkait kondisi ekonomi Jepng saat ini, dewan kebijakan moneter BOJ optimis perekonomian Jepang akan tetap tumbuh pada fase moderat hingga akhir tahun 2015.

 

 

 

Stephanie Rebecca/VM/BNV/ Analyst at Vibiz Research Center
Edior: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here