Siang ini (14/10), rilis awal Produk Domestik Bruto (PDB) Singapura untuk kuartal ketiga tahun 2015 kembali dirilis oleh Departemen Perdagangan dan Industri Singapura. Dalam rilis tersebut terlihat bahwa laju pertumbuhan ekonomi Singapura pada Q3 lalu behasil mencatat ekspansi yang jauh lebih baik dari kuartal sebelumnya.
Dalam rilis tersebut tercatat bahwa laju PDB Singapura pada Q3 lalu berhasil bukukan pertumbuhan sebesar 1,4 persen (yoy), sedikit melambat jika dibandingkan dengan laju PDB yang tercatat pada periode Q3-2014 lalu yang kala itu berhasil bukukan pertumbuhan sebesar 2 persen (yoy). Sedangkan jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, laju PDB Singapura pada Q3 tahun ini lebih baik karena bukukan pertumbuhan sebesar 0,1 persen dari yang semula tercatat kontraksi sebesar -2,5 persen. Dapat dilihat tren laju PDB Singapura pada gambar dibawah ini:
Paska data laju PDB ini dipublikasikan tadi siang, pemerintah Singapura nampak tetap optimis dengan tetap mempertahankan proyeksi pertumbuhan ekonomi Singapura pada kisaran 2,0-2,5 persen. Kondisi ekonomi Singapura saat ini memang sedang tidak begitu baik, perlu diketahui, kinerja sektor manufaktur Singapura mengalami kontraksi hingga -6,0 persen pada Q3 tahun ini. Kontraksi ini terutama disebabkan oleh penurunan output dari elektronik, manufaktur biomedis dan rekayasa transportasi cluster.
Kontraksinya sektor manufaktur Singapura selama 7 bulan berturut-turut belakangan ini tidak bisa ditamping memang sudah memengaruhi aktivitas ekspor Singapura yang selama ini mengandalkan bidang elektronik, kimia dan jasa yang mencirikan bahwa Singapura merupakan penghubung regional utama untuk manajemen kekayaan yang menyediakan sumber pendapatan utama bagi ekonomi, sehingga negara ini bisa membeli bahan mentah yang tidak mereka miliki. (Lihat juga: 7 Bulan Berturut-turut Output Sektor Industri Singapura Kontraksi)
Stephanie Rebecca/VM/BNV/ Analyst at Vibiz Research Center
Edior: Asido Situmorang