Sejak awal tahun hingga akhir kuartal ketiga tahun ini kinerja Bank Jatim terus menunjukkan penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2014, hal tersebut terlihat sejak perusahaan melaporkan kinerja kuartal pertama, semester pertama dan terakhir pada kuartal tiga lalu.
Bank yang sebagian besar milik pemerintah Provinsi Jawa timur baru-baru ini melaporkan turunnya laba bersih perseroan hingga 6,19% dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi Rp 696 miliar. Pihak bank menyalahkan kondisi ekonomi secara nasional sehingga mempertebal beban operasional selain bunga bersih yang naik 31,68% menjadi Rp 1,08 triliun.
Namun hingga akhir bulan September lalu, Bank Jatim alami kenaikan pendapatan bunga hingga 18,6% menjadi Rp 3,48 triliun. Selain itu untuk performa kredit BJTM, NPLnya naik 4% dari sebelumnya 3%, dan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) juga naik ke posisi 84%.
Menilik kabar dari lantai bursa perdagangan saham pada Selasa (20/10/15) saham BJTM ditutup naik 4,5% pada level 443 setelah pada penutupan perdagangan sebelumnya berada pada level 424. Perdagangan kemarin bergerak dalam kisaran 447 – 424 dengan volume perdagangan saham mencapai 15,7 juta lembar saham.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham BJTM sejak awal bulan Oktober terlihat terus mengalami penguatan namun saat ini dalam potensi koreksi teknikal. Terpantau indikator MA sudah bergerak naik dan indikator Stochastic bergerak datar di area jenuh beli.
Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak naik didukung oleh +DI yang juga bergerak naik yang menunjukan pergerakan BJTM dalam potensi pergerakan terbatas. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi rekomendasi trading pekan ini pada target level support di level Rp4o5 hingga target resistance di level Rp455.
Joel/VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens