1 Tahun Jokowi-JK, Bidang Energi Jajaki Kerjasama Dengan Timur Tengah

706

Masih dalam rangka menilai kinerja setahun Jokowi-JK yang cukup berwarna, dapat dilihat bahwa di sepanjang periode pertama kepemimpinan mereka masih banyak pekerjaan rumah yang belum usai. Meski jika dikaji tak sedikit pula gebrakan yang sudah dicapai. Sebetulnya, Pemerintahan Jokowi-JK dapat dikatakan cukup berhasil dalam mengendalikan besaran anggaran subsidi BBM (bahan bakar minyak). Meskipun dalam hal ini ada inkonsistensi di dalam penerapan kebijakan evaluasi harga masih menajdi masalah.

Inkonsistensi kebijakan pemerintah dalam evaluasi harga BBM sangat disayangkan, sebab menjadikan PT Pertamina (Persero) sebagai ‘bantalan’ untuk menanggung selisih-surplus dari perbedaan harga BBM yang ada atau keekonomian. Satu-satunya terobosan besar duet Jokowi-Jk di bidang energi barulah dalam hal subsidi BBM, sementara untuk sektor ESDM secara keseluruhan, terlihat relatif belum ada langkah terobosan lain yang cukup konkret dan signifikan.

Lebih lanjut, beberapa isu penting di bidang energi memang sudah disentuh, tetapi belum benar-benar substansial, karena cenderung lebih menonjolkan dimensi politis. Misal, pembubaran Petral yang sebetulnya pun sampai hari ini audit terhadapnya belum juga dilakukan. Di luar soal Petral, persoalan pendelegasian perizinan hulu minyak dan gas bumi (migas) satu pintu ke Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) juga perlu disorot karena perizinan yang dimaksud hanyalah yang sifatnya administratif dan umum, bukan izin yang berhubungan dengan kegiatan operasi hulu migas.

Terakhir, masalah kelistrikan, dalam hal ini pemerintah terlihat telah cukup konsisten dalam penerapan reformasi subsidi dengan menerapkan penyesuaian tarif secara berkala. Sebagai informasi Berdasarkan hasil pertemuan Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel bin Ahmed Al Jubier Hari dengan Presiden Joko Widodo serta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said di Istana Merdeka, Indonesia dan Arab Saudi akan menjajaki kerja sama di beberapa bidang, antara lain kerja sama terkait dengan kilang minyak, pasokan minyak mentah, petrokimia, dan penampungan minyak (storage).

 

 

 

 

Stephanie Rebecca/VM/BNV/ Analyst at Vibiz Research Center
Edior: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here