Harga kopi arabika berjangka mengalami pelemahan yang cukup signifikan pada penutupan sesi perdagangan Jumat dini hari tadi (23/10). Harga komoditas ini mengalami penurunan tajam untuk dua sesi berturut-turut dan telah mencapai posisi paling rendah dalam lebih sejak awal bulan ini.
Malam tadi pergerakan harga kopi arabika ICE Futures terpukul akibat kenaikan nilai tukar dollar AS. Apresiasi nilai tukar dollar membuat harga kopi arabika berjangka mengalami pelemahan. Kenaikan nilai tukar dollar membuat harga komoditas yang diperdagangkan dalam mata uang tersebut relatif lebih mahal bagi para pembeli luar negeri. Dampaknya permintaan akan komoditas ini mengalami penurunan tajam.
Harga kopi arabika berjangka untuk kontrak paling aktif bulan Desember ditutup turun tajam dini hari tadi. Harga berakhir pada posisi 1,1985 dollar, turun sebesar 1,15 sen atau setara dengan 0,95 persen. Pada perdagangan malam tadi harga sempat mengalami penurunan hingga ke level terendah sejak tanggal 2 Oktober lalu.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga kopi arabika berjangka di ICE Futures New York pada perdagangan selanjutnya masih lanjut di dalam pola bearish. Indikator teknikal jangka menengah dan panjang masih mengharapkan harga komoditas ini melanjutkan penurunannya.
Harga kopi arabika berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk mengetes level support kuat di posisi 1,1822 dollar dan 1,1500 dollar. Sedangkan level resistance yang akan dihadapi jika terjadi kenaikan lanjutan ada pada posisi 1,2292 dollar dan 1,2500 dollar.
Ika Akbarwati/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens