Kualitas NPL BBRI Sedang Terganggu Ditengah Pertumbuhan Kinerja, Sahamnya Kejar Resisten

770

Bank pelat merah yang telah putuskan akan buyback sahamnya hingga Rp2,5 triliun, ternyata pada periode kuartal ketiga lalu kualitas NPL PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) terganggu. Tingkat resiko kredit bermasalah (NPL) BBRI hingga akhir bulan September lalu meningkat jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2014. Kondisi ini diakui perseroan akibat kondisi ekonomi secara nasional yang belum kuat betul.

BBRI laporkan  NPL nett hingga periode tersebut  naik menjadi 0,59% sedangkan tahun 2014 lalu hanya  0,46%, demikian juga dengan NPL grossnya naik menjadi 2,24% dari 1,89%. Selain itu melihat kondisi keuangan perusahaan pada kuartal ketiga lalu, BBRI hanya cetak keuntungan yang tipis oleh karena bertambahnya porsi biaya operasional.

Laba BBRI periode tersebut naik 1,41% menjadi Rp18,29 triliun dari laba periode sama tahun 2014 di posisi Rp18,03 triliun. Kinerja ini didukung oleh pendapatan dari Kredit Usaha Rakyat (KUR), proyek infrastruktur, peningkatan dana murah melalui transaction banking.

Selain itu BBRI laporkan net interest margin (NIM) BRI turun dari 8,78% menjadi 8% dan ini berdampak dari peningkatan dana murah dan cost of fund yang turun. Meski secara aset, nilainya bertambah namun BBRI naikkan provisi bank  dari Rp 4,8 triliun menjadi Rp 6,8 triliun. Sebagai informasi, komposisi dana murah per bulan september naik menjadi 56,2% dan berhasil menurunkan cost of fund menjadi 4,2% dari  4,3% di kuartal tiga tahun 2014.

Menilik kabar dari lantai bursa perdagangan saham pada Jumat (23/10/15) saham BBRI dibuka pada level 10900 setelah pada penutupan perdagangan sebelumnya berada pada level 10700 dan bergerak dalam kisaran 10850-11025 dengan volume perdagangan saham sudah mencapai 15 juta saham.                    

Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, saham BBRI berusaha kuat sejak 2 pekan terakhir hingga siang ini naik diatas 2 persen dari perdagangan sebelumnya.  Selain itu indikator Stochastic menunjukkan pergerakan konsolidasi di area jenuh belinya.

Indikator Average Directional menunjukkan garis +DI masih berada di atas garis –DI namun  garis ADX mendatar  menggambarkan bahwa tren saham BBRI diperkirakan mengalami penguatan terbatas. Dengan kondisi teknikalnya, rekomendasi trading hingga akhir pekan ini berada di target support pada level 10500 hingga resistence di level 10950.

 

 

Joel/VMN/VBN/ Senior Analyst at Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here