Malaysia Ajak Kerjasama Indonesia, Target Perdagangan Antarnegara Dinaikkan

931

Kondisi perekonomian saat ini memang sedang kurang menguntungkan bagi sebagian besar negara berkembang. Pelemahan ekonomi global saat ini mulanya dipicu oleh ketidakjelasan The Fed tentang waktu normalisasi suku bunganya yang sudah berbulan-bulan direncanakan namun akhirnya tetap harus ditunda dan dipicu juga dengan eprlambatan ekonomi Tiongkok yang merupakan negara dengan ekonomi terbesar ke-2 di dunia. Dampak dari perlambatan ekonomi Tiongkok memang sangat memukul negara-negara yang utamanya berada di Asia Tenggara, pasalnya bukan cuma Indonesia yang terkena sentimen negatif tersebut, tapi juga negeri jiran Malaysia.

Oleh sebab itu, Menteri Perdagangan Internasional dan Industri Malaysia Dato Sri Mustapa Mohamed menawarkan kerjasama dengan Indonesia untuk bersama-sama keluar dari krisis ini. Adapun kerjasama yang ditawarkan dalam bentuk kerjasama ekonomi regional dalam konteks ASEAN. Dalam kerja sama ekonomi Indonesia-Malaysia, ada banyak hal yang harus ditingkatkan lagi, misalnya dari segi neraca perdagangan. Saat ini nilai perdagangan antara Indonesia dan Malaysia baru sekitar US$ 19 miliar US$, sehingga melalui kerjasama ini kedua negara tersebut sudah setuju untuk meningkatkan jumlah perdagangannya menjadi sebesar US$ 30 miliar menjelang 2020. Target tersebut dinilainya suatu ambisi yang cukup tinggi, karena kedua negara harus mencari jalan agar target tersebut tercapai.

Dalam pertemuannya dengan Menteri Perdagangan Indonesia, Thomas Lembong, Mustapa mengungkapkan evaluasi kerja sama kedua negara tersebut harus dilakukan berkala. Selain itu, peningkatan kerjasama juga akan dilakukan dalam bidang investasi. Saat ini Malaysia menduduki ranking pertama investor asing di Indonesia. Meski begitu, pihak Malaysia melihat negaranya masih memiliki potensi besar untuk menambah investasi Malaysia di Indonesia. Sebaliknya, juga ada peluang besar untuk investasi Indonesia di Malaysia, misalnya dalam bidang perhotelan. Perlu dipahami, peningkatan kerjasama ekonomi regional adalah strategi yang tepat untuk menghadapi situasi ekonomi yang saat ini tengah melambat. Ini juga sebagai suatu strategi untuk memastikan ekonomi ASEAN terus berkembang pesat. 

Sebagai informasi, jika mengacu pada data historis Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) terlihat bahwa realisasi investasi penanaman modal di Indonesia pada semester I (Januari-Juni) 2015 mengalami peningkatan sebesar 16,6 persen atau sebesar Rp 259,7 triliun dibandingkan periode yang sama di 2014. Dari nilai realisasi investasi di Semester I -2015 lalu jika ditinjau berdasarkan asal negara, Malaysia masih menempati posisi tertinggi dengan nilai investasi sebesar 2,6 miliar dolar AS, disusul Singapura 2,3 miliar dolar AS, Jepang 1,6 miliar dolar AS, Korea Selatan 0,8 miliar dolar AS dan Amerika Serikat 0,6 miliar dolar AS. 

 

 

 

 

Stephanie Rebecca/VM/BNV/ Analyst at Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here