Pada penutupan perdagangan Senin sore nilai tukar rupiah terhadap dollar AS mengalami penurunan yang cukup signifikan (26/10). Mata uang lokal tergerus melemah dibandingkan penutupan perdagangan Jumat pekan lalu. Rupiah sendiri sedang mengalami fase konsolidasi karena para pelaku pasar masih menimbang-nimbang kekuatan sentimen yang bakal mempengaruhi pergerakan nilai tukar mata uang lokal ini.
Laju penguatan rupiah sendiri tertahan karena belum ada sentimen positif lanjutan yang bisa membuat mata uang ini melanjutkan rally. Untuk mendorong kembali nilai tukar rupiah berada di area positif dibutuhkan tambahan sentimen yang lebih positif. Diharapkan sentimen dari rapat bank sentral Amerika Serikat (The Fed) yang sedianya akan dilaksanakan pada pekan ini direspon baik oleh pelaku pasar uang di dalam negeri sehingga tidak memicu pelemahan rupiah lebih dalam.
Di akhir perdagangan hari ini mata uang rupiah ditutup pada posisi 13.648,00 per dollar AS. Rupiah mengalami pelemahan harian yang signifikan yaitu sebesar 27,00 poin atau setara dengan 0,20 persen dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di level 13.621,00 per dollar.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan nilai tukar rupiah pada perdagangan selanjutnya masih rentan terhadap tekanan jual. Nilai tukar rupiah juga sangat dipengaruhi oleh kinerja bursa saham dalam negeri.
IHSG yang berhasil mempertahankan pergerakan menguat masih gagal untuk menuntun rupiah ke zona hijau. Sore ini IHSG ditutup naik ke posisi 4691,71 poin.
Mata uang rupiah untuk perdagangan selanjutnya berpotensi mengetes level support kuat pada posisi 13.700 dan 13.800 per dollar. Sedangkan level resistance harian yang akan ditemui jika terjadi kenaikan lanjutan pada mata mata uang ini ada di 13.600 dan 13.500 per dollar.
Ika Akbarwati/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens