Kejar Target, Pemerintah Cari Investor Untuk Kembangkan Infrastruktur Gas Bumi Indonesia

755

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengumumkan bahwa pemerintah Indonesia saat ini tengah membutuhkan investasi sebesar US$ 22 miliar untuk membangun infrastruktur gas bumi sampai 2019 mendatang. Minimnya infrastruktur gas bumi di luar Jawa, Sumatera, dan sebagian Kalimantan membuat pemanfaatan gas sebagai sumber energi belum merata di Indonesia. Adapun rincian kebutuhan investasi tersebut diantaranya adalah untuk membangun jalur pipa penyalur gas sebesar US$ 8,5 miliar, pencairan dan regasifikasi gas sebesar US$ 8 miliar, infrastruktur elpiji sebesar US$ 1 miliar, pembangunan stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) sebesar US$ 400 juta, dan pembangunan city gas sebesar US$ 2,5 miliar.

Perlu disadari, bahwa Indonesia saat ini memiliki cadangan gas yang tersebar di beberapa wilayah namun belum dimanfaatkan akibat terbatasnya infrastruktur yang menghubungkan antara pusat produksi dengan pengguna gas tersebut. Oleh sebab itu, untuk meningkatkan minat investor di bidang ini pemerintah pasalnya sudah berupaya keras melakukan berbagai cara dan akan terus dilakukan seperti, penyederhanaan izin dan kemudahan-kemudahan terkait perizinan investasi.

Saat ini Indonesia masih mengimpor energi mahal, yaitu minyak mentah dan BBM, sementara itu cadangan gas bumi cukup besar sehingga timbul peluang pengganti BBM yang mahal tersebut dengan gas bumi yang harganya jauh lebih murah. Untuk mengembangkan bidang gas bumi setidaknya ada 3 hal utama yang harus dilakukan untuk suksesnya pengembangan sektor ini, pertama tersedianya sumber pasokan gas untuk pasokan domestik dengan harga yang kompetitif sesuai pasar, tersedianya pasar dimana gas bumi kompetitif terhadap bahan bakar lainnya, dan kemampuan institusional dan finansial untuk pengembangan infrastruktur gas bumi. Oleh karena itu Pemerintah harus mengidentifikasi proyek-proyek jangka pendek, menengah dan panjang dibidang eksplorasi, produksi, transmisi dan distribusi sehingga memiliki program investasi yang terintegrasi.

Harus dipahami, pembangunan infrastruktur gas bumi mutlak diperlukan untuk mengantisipasi meningkatnya kebutuhan gas bumi yang diperkirakan pada 2019 mendatang akan mencapai 9,348 MMSCFD atau naik 110 persen dari kebutuhan saat ini. Dalam Master Plan Jaringan Pipa Transmisi dan Distribusi, pada 2018 mendatang kebutuhan Jaringan Transmisi dan Distribusi Pipa Gas Bumi meliputi: Sumatera pipa transmisi sepanjang 1.661,3 kilometer (km) dan pipa distribusi sepanjang 843 km, Jawa 1.654 km transmisi, 1.224,15 km distribusi. Sementara di Kalimantan dibutuhkan 1.975 km transmisi, 302 km distribusi. Sulawesi 854 km transmisi, 100 km distribusi. Natuna Timur 1.414 km transmisi dan untuk Maluku serta Papua diperlukan jaringan pipa distribusi sepanjang 244 km. 

 

 

 

 

Stephanie Rebecca/VM/VBN/ Analyst at Vibiz Research Center
Edior: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here