Seperti diketahui, pertumbuhan ekonomi Jepang memang tercatat mengalami kontraksi pada bulan bulan April-Juni 2015 lalu karena perlambatan ekonomi di Tiongkok. Pemerintah Jepang sendiri sudah memangkas penilaian ekonomi untuk negaranya pada pekan lalu dengan mempertimbangkan lemahnya permintaan ekspor sekarang ini yang sudah berdampak pada ambruknya aktivitas industri di negara ini yang hingga bulan Agustus lalu masih bertahan pada teritori negatif. Sebagai informasi, hingga bulan September lalu, aktivitas ekspor di negara ini terpantau masih lesu demikian juga dengan impornya. (Lihat juga: Defisit Dagang Jepang Tergerus Banyak)
Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang siang ini (29/10) kembali merilis data tingkat produksi industri awal negaranya untuk periode yang berakhir pada bulan September lalu. Dalam rilis tersebut terlihat bahwa kinerja output industri Jepang pada bulan lalu secara tahunan masih bukukan penyusutan melanjutkan bulan sebelumnya. Pada basis tahunan, rilis awal tingkat output industri Jepang hingga bulan lalu masih merosot sebesar – 0,9 persen (yoy), penurunan tersebut lebih parah dari yang tercatat di bulan sebelumnya yaitu bulan Agustus yang hanya bukukan penurunan sebesar -0,5 persen (yoy). Dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Sementara itu jika dilihat pada basis bulanan, rilis awal tingkat output industri Jepang pada bulan lalu justru bukukan sedikit perbaikan dari yang tercatat di bulan sebelumnya. Terlihat bahwa pada bulan September lalu output masih merosot sebesar -0,5 persen setelah bukukan kontraksi sebesar -1,2 persen di bulan sebelumnya, bulan Agustus. Adapun, industri yang paling memberikan kontribusi terhadap peningkatan output bulanan di Jepang pada bulan September lalu adalah bidang kimia, komponen elektronik dan mesin listrik.
Sedangkan, menurut survei tingkat produksi di bidang manufaktur diperkirakan meningkat 4,1 persen pada bulan Oktober ini dan meningkat 0,3 persen pada November mendatang. Adapun industri yang paling berkontribusi terhadap peningkatan produksi di bulan Oktober ini adalah bidang mesin berorientasi bisnis, alat transportasi dan mesin listrik. Kemudian industri yang paling berkontribusi terhadap penurunan produksi di bulan November adalah mesin berorientasi bisnis, bahan kimia dan peralatan transportasi.
Senada dengan optimisme peningkatan outpur manufaktur padabulan Oktober ini, sebelumnya juga sudah dilaporkan bahwa rilis awal kinerja manufaktur Jepang untuk bulan Oktober ini berhasil bukukan pertumbuhan yang lebih baik dari yang tercatat di bulan sebelumnya. Berdasarkan survei terbaru dari Nikkei Manufacturing, terlihat bahwa skor PMI Manufaktur Flash Jepang pada bulan Oktober ini berhasil naik ke level 52,5 dari yang dibulan sebelumnya hanya berakhir pada level 51. Menguatnya skor PMI manufaktur Jepang ini menjadi sinyal positif yang menandakan bahwa kinerja di sektor manufaktur Jepang masih berhasil bertahan di fase ekspansi meskipun perekonomian global sedang melemah. (Lihat juga: Rilis Awal Kinerja Manufaktur Jepang Bulan Ini Sinyalkan Pertumbuhan Positif)
Stephanie Rebecca/VM/VBN/ Analyst at Vibiz Research Center
Edior: Asido Situmorang