Harga Produsen dan Pertumbuhan Kredit Ke Sektor Riil Australia Kompak Bukukan Kenaikan

939

Sebelumnya sudah dilaporkan bahwa CB Leading Indicator (LEI) Australia periode Agustus lalu menurun dan berakhir sebesar -0,4 persen, padahal di bulan sebelumnya bukukan pertumbuhan sebesar 0,3 persen. Penurunan skor tersebut, pasalnya terjadi karena empat dari tujuh komponen pembentuk CB Leading index bukukan penurunan sedangkan tiga komponen lainnya bukukan peningkatan. Tiga komponen pembentuk CB leading index yang meningkat pada bulan Agustus lalu antara lain yield spread, ekspor barang pedesaan (rural goods export), dan laba kotor perusahaan. Sementara kontributor negatif berasal dari harga saham, persetujuan bangunan, pasokan uang dan sales to inventories ratio. (Lihat juga: Indikator Ekonomi Turun, Australia Waspadai Perlambatan Ekonomi)

Menyusul rilis yang cukup mengecewakan pasar tersebut, Biro Statistik Australia siang ini (30/10) kembali merilis data tingkat Indeks Harga Produsen (IHP) Australia untuk periode yang berakhir pada Q3-2015 lalu dimana dalam rilis ini tren positif cukup terlihat. Dalam rilis tersebut terlihat bahwa IHP Australia berhasil bukukan pertumbuhan sebesar 0,9 persen pada kuartal ketiga lalu menyusul pertumbuhan IHP sebesar 0,3 persen yang tercatat di sepanjang Q2-2015. Dapat dilihat tren IHP Australia untuk setahun terakhir pada gambar dibawah ini:

Australia Producer Prices

Pemerintah Australia mengklaim kenaikan harga produsen di negaranya pada Q3 lalu disebabkan oleh naiknya harga pembangunan sebesar 0,7 persen, harga komputer dan manufaktur peralatan elektronik sebesar 3,7 persen dan harga domba, pertanian biji-bijian sapi potong dan peternakan sapi perah sebesar 14,0 persen. Meski demikian, peningkatan harga produsen pada beberapa item tersebut diimbangi juga dengan penurunan pada harga yang diterima untuk penyulingan minyak bumi dan manufaktur bahan bakar minyak yaitu sebesar -8,9 persen dan listrik, gas dan air bersih sebesar -1,1 persen. 

Masih pada hari ini, Reserve Bank of Australia (RBA) juga merilis angka pertumbuhan kredit di sektor swasta Australia yang tercatat tumbuh sebesar 0,8 persen (mom) pada bulan September lalu. Pertumbuhan kredit tersebut pasalnya berhasil melampaui perkiraan ekonom yang semula hanya memprediksi pertumbuhan sebesar 0,5 persen (mom). Laju pertumbuhan kredit pada bulan September lalu juga mengungguli tipis pertumbuhan yang tercatat di bulan Agustus yang hanya bukukan pertumbuhan sebesar 0,6 persen (mom). Dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Australia Private Sector Credit

Dalam laporan ini secara rinci disebutkan bahwa laju kredit perumahan di Australia tumbuh sebesar 0,6 persen (mom) pada bulan September lalu dan tumbuh sebesar 7,5 persen (yoy) pada basis tahunan. Sedangkan laju pertumbuhan kredit pribadi tumbuh sebesar 0,1 persen pad basis bulanan dan tumbuh sebesar 0,5 persen pada basis tahunan. Sementara itu kredit untuk kebutuhan bisnis tercatat melonjak 1,2 persen pada basis bulanan dan sebesar 6,3 persen pada basis tahunan. Pertumbuhan kredit dari perbankan ke sektor swasta ini cukup mencerminkan optimisme di sektor riil dalam melakukan kegiatan ekonomi di negaranya.

Meski laju pertumbuhan kreditnya bukukan pertumbuhan, sejauh ini laju inflasi Australia juga masih cukup jauh dari target yang dipatok bank sentralnya. Jika harga ekspor dan mpor di negara ini terus tergerus, maka tentu laju inflasinya juga akan ikut melemah. Seperti diketahui, laju inflasi Australia pada Q3 lalu tercatat tumbuh sebesar 1,5 persen (yoy), atau tidak berubah dari yang tercatat di kuartal sebelumnya. Laju inflasi Australia pada Q3 lalu masih jauh dibawah target RBA tahun ini yaitu di kisaran 2-3 persen. (Lihat juga: Sesuai Perkiraan Sebelumnya, Laju Inflasi Final Australia Periode Q3-2015 Tetap 1,5%)

 

 

 

Stephanie Rebecca/VM/VBN/ Analyst at Vibiz Research Center
Edior: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here