Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pada hari ini telah terjadi deflasi sebesar 0,08% untuk periode Oktober 2015. Deflasi ini pertama kali terjadi untuk bulan Oktober dalam empat tahun terakhir, yaitu sejak tahun 2011. Penurunan harga umum terjadi karena cenderung menurunnya harga-harga barang sepanjang bulan tersebut, demikian disampaikan Kepala BPS, Suryamin, dalam pengumuman inflasi Oktober 2015, di kantor BPS (2/11/2015).
Suryamin menjelaskan, “Inflasi tahun kalender Januari-Oktober 2015 dalah 2,16%. Sementara infasi year on year (yoy) adalah 6,25%.”
Suryamin menuturkan terdapat sejumlah barang yang mengalami penurunan, di antaranya cabai merah yang mengalami perubahan harga -26,6% oleh pasokan yang melimpah. Juga cabai rawit, yang mengalami perubahan harga sampai -32,64%. Sementara itu, untuk daging ayam ras dan telur ayam ras mengalami penurunan harga, masing-masing -5,34% dan -5,52%.
Di sisi lain sejumlah barang kebutuhan yang mengalami kenaikan harga, di antaranya beras yang naik 0,76% karena berkurangnya pasokan akibat musim kemarau dan gagal panen. Demikian juga tomat sayur yang naik 20,53% karena faktor cuaca sehingga pasokan berkurang. Harga mobil juga terpantau naik, penyebabnya lebih karena dolar AS yang menguat.
Deflasi ini memberikan ruang optimisme, di antaranya datang dari Bank Indonesia, di mana pada akhir minggu lalu Gubernur BI, Agus Martowardojo memerkirakan dengan deflasi yang ada maka di akhir tahun 2015 inflasi akan bisa di bawah 4%.
Analis dari Vibiz Research melihat peluang bahwa laju inflasi akan semakin turun untuk tahun ini. Kemungkinan inflasi di bawah 4% seperti ekspektasi BI akan bisa terealisasi. Selain itu, data inflasi ini kiranya akan berefek positif kepada penguatan mata uang rupiah.
Hari ini USDIDR terpantau terus menguat melewati level 13.600, atau tepatnya di posisi Rp13.595 per 1 USD. Ini menguat cukup signifikan dibandingkan posisi tengah minggu lalu yang sempat bertengger lemah di level Rp13.820. Untuk saat ini support terdekat berada di level Rp13.425 per 1 USD.
Alfred Pakasi/VMN/VBN