Korsel Berhasil Cetak Surplus Transaksi Berjalan Ke Level Tertinggi Dalam 3 Bulan

634

Sebelumnya, masih di pekan ini Bank Of Korea (BoK) sudah lebih dulu melaporkan bahwa skor indeks keyakinan konsumen Korsel untuk bulan Oktober ini naik ke level 105 pada bulan Oktober ini dari yang semula hanya berada pada level 103 di bulan sebelumnya. Perlu diketahui, level keyakinan konsumen pada bulan ini merupakan yang tertinggi sejak Mei 2015 lalu, dimana saat itu skor indeksnya berhasil menyentuh level 105,0. (Lihat juga: Pertama Kalinya Dalam 5 Bulan, Level Optimisme Konsumen Korsel Sentuh Level Tertinggi)

Menyusul rilis positif tersebut, Bank of Korea (BoK) pagi ini (2/11) kembali merilis data neraca berjalan negaranya untuk periode yang berakhir pada bulan September 2015. Dalam publikasi pagi tadi terlihat bahwa neraca berjalan Korsel berhasil bukukan lonjakan surplus neraca berjalan yaitu sebesar $ 10.610.000.000 pada bulan September lalu. Sebagai informasi pada bulan sebelumnya, surplus neraca berjalan hanya tercatat sebesar $ 8,40 miliar. Dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

South Korea Current Account

Secara rinci tercatat bahwa surplus akun barang melonjak menjadi sebesar $ 12.060.000.000 pada bulan lalu dari yang semula hanya sebesar $ 8.890.000.000 di bulan Agustus. Sementara itu di sepanjang periode Januari – September, surplus transaksi berjalan Korsel sudah tercatat sebesar $ 80.630.000.000. Namun demikian hal sebaliknya tercatat pada akun neraca jasa yang pada bulan lalu defisitnya malah melebar menjadi sebesar -$ 1.730.000.000, padahal dibulan sebelumnya hanya tercatat sebesar -$ 1.340.000.000.

Surplus neraca pendapatan utama menciut dari yang semula tercatat sebesar $ 950.000.000 pada bulan Agustus, pada bulan September lalu turun menjadi $ 790.000.000 karena peningkatan pembayaran dari pendapatan pada akun ekuitas. Neraca pendapatan sekunder juga mengalami defisit sebesar $ 0,50 miliar. Sementara itu, arus keluar bersih dari investasi langsung melonjak tajam hingga sebesar $ 4.660.000.000 pada bulan lalu padahal di bulan sebelumnya hanya sebesar $ 0,43 miliar.

 

 

 

Stephanie Rebecca/VM/VBN/ Analyst at Vibiz Research Center
Edior: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here