Badan Pusat Statistik baru saja umumkan data pertumbuhan ekonomi tanah air pada kuartal ketiga dibandingkan periode kuartal sebelumnya yang telah merosot dari kuartal pertama tahun ini. Namun sebelum berita ini disampaikan pergerakan kurs Rupiah merosot di pasar spot demikian juga dengan kurs Jisdor yang ditetapkan BI hari ini melemah.
Kurs Rupiah yang telah rally selama 3 hari perdagangan dibatasi oleh aksi profit taking asing di pasar saham sehingga mencetak net sell dengan volume yang tipis. Asing telah melakukan aksi jualnya hingga Rp2,7 miliar sebelum sesi I bursa saham berakhir, namun pasca rilis data PDB tanah air ini kembali memicu aksi beli saham. Sebagai informsi sesi I IHSG berakhir turun -0,4% ke posisi 4594.
BPS umumkan PDB Q3 naik ke posisi 4,73% dari posisi 4,67% pada kuartal sebelumnya, kenaikan ini sekaligus mensinyalkan prospk kenaikan lanjutan pada kuartal keempat tahun ini. Kenaikan PDB ini sedikit ditopang oleh belanja pmerintah yang cukup efektif dari 6 bulan sebelumnya.
Dengan kenaikan data PDB Q3 ini diharapkan akan mendongkrak kembali kurs Rupiah yang sempat menguat diakhir perdagangan kemarin ke bawah kisaran 13500. Siang ini rupiah terpantau turun sekitar 19 poin dari pembukaan menjadi 13.569,00 per dollar AS.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada perdagangan hari ini berpotensi naik kembali. Aksi beli asing pada bursa lokal akan mendorong penguatan mata uang ini di pasar spot.
Joel/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens