Kuatnya dollar AS pada perdagangan sesi Asia hari ini (18/11) terhadap major currencies hingga menyentuh level tertinggi selama 7 bulan membuat kurs Rupiah yang perdagangan sebelumnya menguat harus mengalah siang ini.
Setelah sempat dibuka flat pada pasar spot, kurs Rupiah kembali bergerak lemah mengikuti pergerakan mata uang dunia lainnya. Di pasar saham perbandingan perdagangan asing dalam jual beli saham sangat tipis jika dibandingkan dengan perdagangan sebelumnya. Sejak awal perdagangan bursa, asing hanya mencetak net sell Rp7 miliar dengan IHSG kuat 0,4%, sedangkan pekan ini disesi 1 asing bisa mencetak net sell diatas Rp100 miliar.
Berkurangnya aksi jual di pasar saham dipicu optimisme pasar akan kondisi ekonomi tanah air yang cukup kuat apalagi Bank Indonesia putuskan tidak merubah suku bunga acuannya atau BI Rate yang beralasan masih bisa fasilitasi pertumbuhan ekonomi yang sedang terjadi.
Lemahnya Rupiah hari ini sudah dipatok BI pada kurs Jisdor yang melemah dari perdagangan sebelumnya dari posisi 13711 menjadi 13763. Pergerakan kurs di pasar spot siang ini turun 0,17% dari akhir perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13770/US$ setelah sempat dibuka pada level Rp13746/US$.
Untuk pergerakan kurs Rupiah di pasar spot hari ini sulit untuk ada dalam trend bullish oleh prospek penguatan dollar sehingga Analyst Vibiz Research Center memperkirakan hari ini Rupiah bergerak di level support di 13.821 resistance 13.728 per dollar.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor : Jul Allens