Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) yang memiliki kinerja keuangan merosot pada periode kuartal ketiga lalu melihat prospek maraknya perusahaan konstruksi negara Korea Selatan di tanah air, sehingga melakukan kerjasama dengan institusi non bank Korea Selatan yaitu Construction Guarantee Cooperative Korea (CG).
Melalui kerjasama ini, institusi keuangan milik pemerintah Korsel akan menyalurkan transaksi Bank Garansi under counter guarantee ke Bank Negara Indonesia untuk melayani kebutuhan perusahaan konstruksi Korea yang memiliki proyek di Indonesia. Fasilitas yang akan diberikan seperti bank garansi berupa bid bond, performance bond, advance payment bond dan maintenance bond.
Institusi dibawah Kementrian Pertanahan, Infrastruktur dan Transportasi Korea Selatan (MOLIT) ini akan fasilitasi sekitar 55 perusahaan konstruksi asal Korea yang beroperasi di Indonesia dengan nilai proyek total sekitar USD 1,5 Miliar.
Menilik kabar dari lantai bursa perdagangan saham pada Senin(23/11) saham BBNI dibuka naik pada level 5250 setelah pada penutupan perdagangan sebelumnya berada pada level 5200 dan bergerak dalam kisaran 5250-5150 dengan volume perdagangan saham sudah mencapai 110 ribu lot saham.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham BBNI dalam sepekan terakhir terlihat rally namun kini terpantau indikator MA sedikit turun dengan indikator Stochastic bergerak turun di area jenuh beli.
Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak naik didukung oleh +DI yang turun yang menunjukan pergerakan BBNI terbatas. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi rekomendasi trading pekan ini pada target level support di level Rp4902 hingga target resistance di level Rp5324.
Lens Hu/VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens