Salah satu layanan coorporate banking yang dimiliki PT. Bank Mandiri Tbk (BMRI) menjadi pilihan PT Pelni (Persero) untuk mengelola keuangan perusahaan milik negara tersebut yang sedang mengefisiensi manajemen keuangannya
Layanan cash management BMRI yang sudah memiliki 14 ribu klien coorporate ini dipercayakan Pelni mengelola manajemen keuangan baik penerimaan dan juga pengeluaran, yang juga meliputi layanan e-tax dan e-ticketing. Kepercayaan ini diwujudkan dalam MOU kedua persero akhir pekan lalu.
Melihat kinerja keuangan perseroan terakhir, keuntungan yang diperoleh BMRI periode Q3 lalu mencapai Rp14,58 triliun atau Rp624,97 per saham. Sedangkan tahun 2014 periode Q3 hanya mendapatkan Rp14,45 triliun atau Rp619,44 per saham.
Pertumbuhan kinerja hampir 1 persen tersebut dipicu oleh meningkatnya pendapatan bunga dan pendapatan syariah yang mengalami kenaikan menjadi Rp52,64 triliun dari Rp45,28 triliun pada Q3 2014.
Untuk pergerakan sahamnya di lantai bursa perdagangan saham pada Jumat (23/11) saham BMRI ditutup turun -1,1% pada level 8675 setelah pada penutupan perdagangan sebelumnya berada pada level 8775. Perdagangan hari itu saham bergerak dalam kisaran 8925-8700 dengan volume perdagangan saham baru mencapai 45,8 juta saham.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham BMRI akhir pekan lalu mengkoreksi rally selama 6 hari perdagangan berturut, kini terpantau indikator MA sudah bergerak turun dan indikator Stochastic konsolidasi di area tengah.
Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak datar didukung oleh +DI yang juga bergerak turun yang menunjukan pergerakan BMRI dalam potensi pergerakan terbatas. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi rekomendasi trading pekan ini pada target level support di level 8444 hingga target resistance di level 8844.
Joel/VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens