PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk (TBIG) yang baru-baru ini umumkan mendapatkan pinjaman sebesar US$275 juta dari 10 bank untuk membayar pinjaman tahun 2014, optimis akan memiliki arus kas yang sehat tahun 2016 sehingga siap membagikan dividen dan juga buyback sahamnya.
Untuk semua utang TBIG selama termasuk terhadap 10 bank tersebut dan juga rencana pinjaman berikutnya untuk belanja modal selama ini menurut perusahaan dapat dicover dengan pendapatan penyewaan menara oleh operator seluler yang kontrak selama 10 tahun.
Mengenai jumlah dividen dan buyback saham tahun depan, perusahaan sendiri telah menganggarkan sebesar Rp1 triliun. Melihat posisi keuangan perusahaan terakhir, periode H1 lalu TBIG alami penurunan kinerja keuangan dari tahun 2014 periode yang sama alibat kerugian kurs yang ditanggung perseroan.
Laba bersih yang diperoleh pada pertengahan tahun lalu hanya Rp570,54 miliar atau Rp120,93 per saham sedangkan tahun sebelumnya semester yang sama beroleh Rp663,65 miliar atau Rp139,68 per saham.
Menilik kabar dari lantai bursa perdagangan saham pada hari Senin (23/11) saham TBIG ditutup naik ke posisi 6600 setelah ditutup pada level 6500 perdagangan sebelumnya. Volume perdagangan saham sekitar 830 ribu saham.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham TBIG sejak pekan lalu terlihat berupaya keluar dari trend bearish dengan gerakan konsolidasi. Terpantau indikator MA terkini sudah bergerak turun dan pola Long Bearish Candle berada pada Upper Bolinger Band. Selain itu indikator Stochastic berusaha naik ke area tengah setelah sebelumnya berada pada area jenuh jual.
Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak turun didukung oleh +DI yang flat menunjukan pergerakan TBIG dalam potensi tertekan. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi rekomendasi trading pada target support di level Rp6507 dan level support di Rp6800.
Joel/VMN/VB/Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens