Surplus Current Account Singapura dan Malaysia Sama-sama Menurun

1005

Neraca pembayaran merupakan suatu ikhtisar yang meringkas transaksi-transaksi antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain selama jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun). Neraca pembayaran mencakup pembelian dan penjualan barang dan jasa, hibah dari individu dan pemerintah asing, dan transaksi finansial. Umumnya neraca pembayaran ini terbagi atas neraca transaksi berjalan (yang terdiri dari neraca perdagangan, neraca jasa dan transfer payment) dan neraca lalu lintas modal dan finansial, dan item-item finansial. 

Hari ini (25/11) transaksi berjalan negara tetangga Indonesia, Singapura di sepanjang kuartal ketiga tahun ini dilaporkan terjadi penurunan surplus  dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.  Demikian juga dengan Malaysia pada kuartal ketiga lalu alami penurunan surplus, terlihat perbandingannya pada grafik dibawah:

Singapore Current Account

Current Account Singapura

Surplus neraca berjalan Singapura tercatat SGD 22,69 miliar pada kuartal ketiga 2015, menurun  dibandingkan dengan SGD 23,17 miliar  pada kuartal sebelumnya. Penurunan surplus disebabkan turunnya ekspor negeri tersebut, ekspor barang dan jasa tercatat SGD175,27 miliar , turun dari SGD 176,28 miliar pada kuartal yang berakhir bulan Juni.

Namun impor jasa barang turun menjadi SGD di 148,06 miliar dari SGD 148,33 miliar, sehingga  pendapatan utama mendapat defisit perdagangan menurun menjadi SGD2,1 miliar dari  SGD 2,43 miliar pada kuartal sebelumnya. Pendapatan sekunder  mencatat kenaikan defisit menjadi   SGD 2,38 miliar dari SGD 2,34 miliar pada kuartal kedua.

 

Current Account Malaysia

Surplus neraca berjalan Malaysia tercatat MYR 5,06 miliar pada kuartal ketiga 2015, menurun  dibandingkan dengan MYR 7.58 miliar pada kuartal sebelumnya. Penurunan surplus disebabkan  defisit lebih tinggi di perdagangan jasa (MYR -5,90 miliar pada Q3 dari MYR 4,60 miliar pada Q2) dan rekening utama (MYR-10.30 miliar dari MYR -5,1 miliar ). Sementara itu, perdagangan barang mencatat surplus yang lebih tinggi (MYR27.1 miliar dari  MYR23.3 miliar) sedangkan pendapatan sekunder mencatat defisit yang lebih rendah dari MYR5,9 miliar dari  MYR6 miliar.

Dengan melihat data diatas, dapat dilihat bahwa kinerja transaksi berjalan di Singapura dan Malaysia sedang alami penurunan dan sejalan dengan pertumbuhan ekonomi negara tersebut pada periode yang sama alami penurunan.

 

 

 

 

 

 

H Bara/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor : Jul Allens

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here