Perdagangan Mata Uang Dunia di Akhir Minggu Lalu

662

Dolar AS terus memanjat naik pada minggu yang lalu dengan GDP AS menunjukkan tingkat pertumbuah sebesar 2.1 % – sedikit lebih tinggi dari yang diperkirakan. Tetapi yang lebih penting lagi adalah pasar sedang menyiapkan diri untuk keputusan tingkat bunga ECB yang akan datang dan apakah hal ini akan memulai perubahan kebijakan lebih banyak lagi yang bertujuan mendepresiasikan euro.

Dolar AS naik terhadap kebanyakan rival utamanya pada hari Jumat, mendorong euro kebawah $1.06 di dalam sesi trading dengan volume yang rendah.

Kekalutan semalam di pasar saham Cina, dimana indeks komposit Shanghai mencatat penurunan terbesar sejak 25 Agustus, mendorong yen turun lebih rendah. Dolar AS diperdagangkan di Yen 122.82 pada perdagangan Jumat sore New York, dibandingkan dengan pada hari Kamis sore di Yen 122.65.

Regulator saham Cina melakukan investigasi terhadap dua pialang utama Cina yang dicurigai melakukan pelanggaran terhadap peraturan sekuritas, yang memicu ketakutan terhadap stabilitas sektor keuangan Cina.

Simon Smith kepala ekonom di FxPro di dalam catatannya pada hari Jumat mengatakan, “pengaruh FX terutama pada Yen, dengan liburan Thanksgiving di AS yang membuat volume sedikit, range perdagangan relatif rendah.”

Pelarian ke dolar AS yang aman pada minggu kemarin setelah militer Turki menembak jatuh pesawat tempur Rusia telah mereda. Perhatian sekarang beralih ke pertentangan kebijakan moneter dimana Federal Reserve berada pada jalur mengencangkan kondisi moneter sementara yang lain di dunia melanjutkan pelonggaran.

Para Trader sedang fokus pada pertemuan kebijakan moneter ECB pada tanggal 3 Desember, dan besarnya langkah pelonggaran buat zona euro, dan juga terhadap laporan pekerjaan AS yang jatuh tempo pada 4 Desember yang bisa menentukan apakah Federal Reserves akan menaikkan tingkat bunganya di bulan Desember.

Euro di perdagangkan di $1.0598 pada Jumat sore di New York dibandingkan dengan $1.0621 pada hari Kamis. Indeks dolar AS naik 0.2% di 100.03.

Para investor sebagian besar memperhitungkan kemungkinan keputusan the Fed untuk menaikkan tingkat bunga jangka pendek di bulan Desember, tetapi skeptic mengenai pengetatan moneter selanjutnya di bulan-bulan selanjutnya.

Imbal hasil di surat hutang pemerintah berjangka waktu dua tahun menunjukkan pasar telah siap untuk kemungkinan kenaikan tingkat bunga, sementara speculator International Monetery Market (IMM) terus menaruh posisi bullish terhadap dolar AS.

Euro diperdagangkan pada Yen 130.16 pada Jumat sore, dibandingkan dengan Yen 130.35 pada hari Kamis malam.

Ferli/VMN/VBN /Senior Analyst Vibiz Research  Center

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here