Tingkat inflasi zona euro tetap tidak berubah pada bulan Desember sebesar 0,2 persen secara tahunan, menurut data awal dari Eurostat yang dirilis Selasa (05/01), namun masih di bawah ekspektasi untuk kenaikan 0,4 persen.
Sedangkan inflasi inti, seperti makanan yang belum diproses dan energi, berada pada posisi 0,8 persen, secara tahunan, di bawah perkiraan konsensus 0,9 persen, menurut analis yang disurvei oleh Reuters.
Bulan lalu, data dari badan statistik Eropa menunjukkan bahwa inflasi di blok 19 negara ini berada pada posisi 0,2 persen secara tahunan hingga November, direvisi naik dari pembacaan awal 0,1 persen.
Data inflasi terbaru akan menjadi bahan pertimbangan bagi Bank Sentral Eropa. Pada bulan Desember, ECB mengumumkan bahwa mereka akan memperpanjang durasi dan berbagai aset yang memenuhi syarat untuk pembelian dalam program stimulus yang bertujuan menangkis penurunan inflasi dan loyonya pertumbuhan.
Howard Archer, kepala ekonom Inggris dan Eropa di IHS Global Insight, mengatakan data itu menjadi tekanan bagi bank sentral, yang memiliki target inflasi mendekati 2 persen.
“Kegagalan meningkatnya inflasi zona euro pada bulan Desember merupakan kabar baik bagi daya beli konsumen; tetapi akan mempertahankan kekhawatiran ECB yang berkepanjangan sehingga membuatnya lebih sulit lagi untuk mencapai inflasi harga konsumen zona eropa mencapai target mendekati 2 persen, “kata Archer dalam sebuah catatan Selasa.
Sementara IHS meragukan bahwa zona euro akan kembali ke deflasi, katanya skenario seperti “tidak dapat sepenuhnya dikesampingkan” mengingat kelemahan harga minyak, yang mencapai level terendah 11-tahun pada bulan Desember.
“Paling tidak, kelemahan harga minyak telah meningkatkan kemungkinan bahwa inflasi harga konsumen zona euro akan tetap sangat rendah lebih lama,” kata Archer.
Ke depan, IHS berharap inflasi harga konsumen di wilayah ini “untuk maju secara bertahap hingga beberapa bulan mendatang “
Freddy/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang