Rupiah yang sempat dibuka kuat pada awal perdagangan valas hari Rabu (6/01), terkoreksi di perdagangan siang. Pergerakan negatif Rupiah siang ini dipicu oleh penguatan dollar di pasar spot setelah sempat diawal sesi Asia menurun.
Sentimen negatif berikutnya datang dari pasar valas kawasan Asia yang sedang dalam zona merah setelah buruknya data PMI service Tiongkok dan juga pengumuman pemerintah Korea Utara melakukan uju coba bom hidrogen yang lebih dahsyat dari bom atom.
Namun pelemahan Rupiah tersebut tidak menghalangi investor asing masukkan dananya kedalam bursa efek, mengakhiri perdagangan saham sesi pertama siang tadi, net buy yang terjadi di bursa bertambah banyak dari sekitar Rp21 miliar menjadi Rp129 miliar. Demikian juga indeks harga saham gabungan tetap di zona hijau dan menguat 1,3 persen dari perdagangan sebelumnya ke posisi 4616.
Pergerakan kurs Rupiah di pasar spot siang ini turun 0,05% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13880/US$ sempat dibuka lemah pada level Rp13963/US$. Demikian kurs transaksi yang ditetapkan Bank Indonesia untuk dollar hari ini melemah ke 13992 dari hari sebelumnya 14001 hari Selasa (5/01).
Namun untuk pergerakan kurs Rupiah di pasar spot hari ini berpotensi menguat hingga akhir perdagangan sore oleh pelemahan dollar, sehingga Analyst Vibiz Research Center memperkirakan Rupiah bergerak di level support di 13994 resistance 13780 per dollar.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor : Jul Allens