Holcim Beli Semen Lafarge Sekitar 3 Triliun, Saham SMCB Menguat Terbatas

501

Setelah PT. Holcim Indonesia Tbk (SMCB) mengumumkan aksi koorporasinya akhir tahun yang membeli perusahaan semen milik perusahaan semen Perancis yang ada di tanah air, pergerakan sahamnya terpantau berakhir naik tipis sekitar 5 poin dari perdagangan hari sebelumnya.

Tanggal 23 Desember 2015 SMCB resmi mengakuisisi PT Lafarge Cement indonesia milik Financiere Lafarge SA sekitar  Rp3,95 triliun atau 20%-50% jumlah ekuitas perseroan per kuartal ketiga lalu. Dana untuk akuisisi perusahaan ini didapat dari pinjaman pemegang saham utama SMCB.

Secara fundamental, kinerja keuangan perusahaan ini kembali merugi pada  periode Q3 lalu seperti yang dilaporkan perseroan kemarin kepada publik.  SMCB pada kuartal ketiga  lalu merugi hingga  Rp372,31 miliar atau Rp(49) per saham, yang disebabkan melambungnya beban keuangan pada periode tersebut dengan menurunnya pendapatan.

Dibandingkan tahun sebelumnya periode yang sama, perusahaan justru berhasil mencetak keuntungan  Rp598,89 miliar atau Rp78 per saham. Pendapatan perusahaan dari penjualan semen, beton dan agregat menurun menjadi menjadi Rp6,56 triliun  dari Rp6,73 triliun di Q3 2014.

Disaat pendapatan sedang menurun, terjadi lonjakan pada beban pokok penjualan, beban usaha dan paling tinggi beban keuangan yang secara keseluruhan mencapai Rp7 triliun. Namun untuk aset perusahaan sendiri pada periode tersebut meningkat dibandingkan dengan tahun 2014 menjadi Rp18,00 triliun naik dari Rp17,20 triliun.

Menilik kabar dari lantai bursa perdagangan saham pada Rabu (6/01) saham SMCB ditutup pada level 995  setelah pada penutupan perdagangan sebelumnya berada pada level 990. Saham bergerak dalam kisaran 1005-995 dengan volume perdagangan saham   mencapai 310 ribu  saham.    

Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham SMCB dalam 2 pekan terakhir bergerak bearish.  Terpantau terakhir indikator MA  masih bergerak turun   dan  indikator stochastic mulai bergerak naik  menuju area jenuh belinya.

Sementara indikator ADX terpantau bergerak datar  didukung oleh +DI naik  yang menunjukan pergerakan SMCB dalam penguatan terbatas . Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi   rekomendasi trading pada level support berada pada Rp980 hingga resistance Rp1015.

 

 

 

 

 

 

 

Lens Hu/VMN/VBN/ Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here